Jenderal Iran: Garda Revolusi Iran Siap Hancurkan Israel

Selasa, 10 Juli 2018 09:00 WIB

Wakil Komandan Pasukan Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami.[IRNA]

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Iran, Jenderal Hossein Salami, menyebut pasukannya siap menghancurkan pasukan Israel di dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

"Hari ini, sebuah pasukan Islam dunia telah dibentuk di Suriah, dan suara-suara kaum Muslim terdengar dekat Golan," kata Salami, seperti dilaporkan dari Sputniknews, 9 Juli 2018.

Baca: Ini Permintaan PM Israel ke Rusia Terkait Perang Suriah

"Perintah sudah menunggu, dan pemberantasan rezim jahat (Israel) akan datang dan keberlangsungan rezim ini akan berakhir selamanya. Keberlangsungan rezim Zionis tidak akan sebahaya seperti sekarang," tambah Salami.

Menurut Salami, Israel merupakan ancaman bagi seluruh dunia. Perwira Garda Revolusi Iran ini juga memperingatkan bahwa milisi Hizbullah Lebanon, yang berpartisipasi dalam perang di Suriah melawan milisi ISIS, memiliki sekitar 100.000 rudal yang ditujukan ke Israel.

Advertising
Advertising

"Hizbullah saat ini memiliki kekuatan luar biasa di darat yang dapat mematahkan rezim Zionis. Rezim Zionis tidak memiliki ketajaman strategi," tutur Salami.

Baca: Rusia akan Evakuasi 1000 Warga Suriah dari Zona De-eskalasi

Pada Minggu malam, pertahanan udara Suriah menggagalkan serangan rudal di pangkalan udara T4 di provinsi Homs yang diluncurkan dari selatan koalisi AS yang dikendalikan di wilayah Tanf di Suriah selatan. Sebuah sumber di militer Suriah mengatakan kepada media bahwa serangan itu dilakukan oleh Israel, meskipun IDF belum mengomentari klaim tersebut.

Tentara Garda Revolusi Iran.[Sputniknews]

Sementara Iran menyatakan akan terus menjaga keberadaan militernya di Suriah setelah ISIS dihancurkan.

"Rezim Zionis (Israel) sedang mencoba untuk mendominasi Suriah setelah (jatuhnya) kelompok teroris Daesh (ISIS), tetapi pasukan Perlawanan dan penasihat militer Republik Islam Iran akan terus berada di Suriah untuk melawan terorisme," ujar penasihat Senior untuk urusan luar negeri, Hossein Amir Abdollahian, seperti dilansir dari Anadolu.

"Suriah tidak akan membiarkan negaranya menjadi tempat yang aman bagi teroris Zionis," lanjut Abdollahian.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah melakukan beberapa serangan udara terhadap posisi Iran di Suriah yang dilaporkan menyebabkan sejumlah personel militer Iran tewas.

Baca: Assad Semakin Kuat, Jet Israel Serang Pangkalan Udara T4 Suriah

Iran dan Hizbullah adalah sekutu kuat rezim Bashar al-Assad Suriah, pasukan yang telah memerangi kelompok oposisi dalam perang sipil sejak 2011.

Pemberontak Suriah selatan setuju untuk menyerahkan senjata dalam kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Rusia pada Jumat 6 Juli lalu, dengan menyerahkan provinsi Daraa kepada pasukan pemerintah. Penyerahan ini memperkuat dominasi Presiden Bashar al-Assad di Suriah, yang merupakan sekutu dekat Iran.

Berita terkait

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

4 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

5 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

6 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

6 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

7 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

7 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

7 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

8 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

8 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya