Korban Terpapar Novichok Meninggal, Inggris Buka Penyelidikan

Senin, 9 Juli 2018 21:15 WIB

Personel militer mengenakan pakaian pelindung saat mengumpulkan barang bukti di John Baker House, yang merupakan rumah untuk para tunawisma di Rollestone Street di Salisbury, Inggris, Jumat, 6 Juli 2018. Polisi Inggris sedang menjelajahi bagian Salisbury dan Amesbury di Inggris barat daya, membersihkan material yang terkontaminasi racun syaraf Novichok. [AP Photo / Matt Dunham]

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan Inggris meninggal dunia pada Minggu 8 Juli setelah dia terpapar racun syaraf Novichok, racun yang menyerang mantan mata-mata Rusia pada Maret lalu dan memicu krisis diplomatik antara negara barat dan Rusia.

Dilaporkan Reuters, 9 Juli 2018, Dawn Sturgess, 44 tahun, meninggal setelah ia terkena Novichok pada 30 Juni di Inggris barat, hanya beberapa mil dari tempat eks mata-mata Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya diserang dengan racun yang sama empat bulan lalu.

Baca: Media Jerman Sebut Negara Barat Teliti Novichok Sejak Jauh Hari

Kematian Sturgess sedang diselidiki sebagai kasus pembunuhan, ungkap kepolisian. Perdana Menteri Theresa May mengatakan dia terkejut oleh berita kematian Sturgess. Sturgess meninggal di Salisbury District Hospital, rumah sakit yang juga pernah merawat Skripal.

Dawn Sturgess.[Dailymail.co.uk]

Advertising
Advertising

Polisi mengatakan mereka sedang menyelidiki bagaimana Sturgess dan seorang pria berusia 45 tahun, Charlie Rowley, terpapar barang yang terkontaminasi racun syaraf Novichok, yang dikembangkan oleh militer Soviet selama Perang Dingin.

Kepala kepolisian Anti-Terorisme Inggris, Asisten Komisaris Neil Basu, mengatakan Sturgess, seorang ibu tiga anak, meninggal dunia, sementara pria berusia 45 tahun masih dalam kondisi kritis di rumah sakit. Keduanya dilaporkan sakit pada 30 Juni di Amesbury, sebuah kota di Inggris barat daya, 11 kilometer dari Salisbury, di mana di lokasi ini Skripal dan putrinya Yulia diserang.

Baca: Ilmuwan Rusia Buka Suara Soal Racun Novichok, Ini Pengakuannya

Saksi menduga keduanya mengalami overdosis heroin atau kokain. Namun tes yang dilakukan oleh pusat penelitian militer Porton Down menunjukkan mereka telah terkena Novichok. Tes lebih lanjut dari sampel yang diperoleh dari dua korban menunjukkan mereka terkena agen syaraf setelah menyentuh barang yang terkontaminasi dengan tangan mereka.

Sementara juru bicara pemerintah Rusia menyatakan belasungkawa atas kematian seorang warga Inggris yang terpapar racun Novichok.

Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, seperti dilansir Associated Press, mengatakan Moskow sangat prihatin atas kasus terus-menerus akibat racun ini di Inggris. Peskov menambahkan bahwa serangan semacam itu menimbulkan bahaya tidak hanya di dalam Inggris, tetapi juga di Eropa secara keseluruhan.

Baca: Racun Novichock Diduga Ditaruh dalam Koper Putri Eks Intel Rusia

Peskov juga mengatakan mengaitkan Rusia dengan kasus keracunan ini adalah tidak masuk akal. Dia juga menyampaikan kasus keracunan ini tidak akan mempengaruhi pertemuan Donald Trump dengan Vladimir Putin. Rusia juga menyampaikan bahwa Inggris menolak tawarannya untuk penyelidikan bersama terhadap kasus keracunan ini.

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

9 jam lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

19 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

23 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

1 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

2 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

2 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

3 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya