Pelantikan Presiden Turki Recep Erdogan, 22 Kepala Negara Hadir

Senin, 9 Juli 2018 16:13 WIB

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyapa pendukungnya di Istanbul, Turki, 24 Juni 2018. Erdogan dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan Presiden Turki oleh Kepala Komisi Pemilihan Umum Turki. Kayhan Ozer/Presidential Palace/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pelantikan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan di Istana Presiden, Senin, 9 Juli 2018, dihadiri oleh 22 kepala negara. Demikian keterangan sumber pemerintahan seperti dikutip kantor berita Anadolu, Senin.

Selain utusan dari berbagai negara, jelas sumber yang tak bersedia disebutkan namanya, pada acara tersebut tampak pula Wakil Presiden, politikus, birokrat dan sejumlah menteri. "Usai pelantikan, Presiden Erdogan akan mengunjungi Anitkabir, museum pendiri Republik Turki Mustafa Kemal Ataturk," tulis Anadolu.

Baca: Erdogan Menang Pemilu Turki, Apa yang Akan Dilakukan?

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersama istrinya, Emine Erdogan, menyapa pendukungnya saat berada di markas AKP, Ankara, Turki, 25 Juni 2018. Erdogan meraih 53 persen suara, mengalahkan rival kuatnya, Muharrem Ince, yang memperoleh 31 persen dukungan. REUTERS/Stoyan Nenov

Beberapa negara yang menyatakan mengirimkan utusannya pada cara pelantikan presiden, antara lain: Bulgaria, Georgia, Macedonia, Moldova, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kosovo, Pakistan, Kyrgyzstan, Sudan, Guinea, Zambia, Guinea Bissau, Equatorial Guinea, Somalia, Mauritania, Gabon, Chad, Djibouti, Venezuela, Republik Siprus Turki Utara, dan Qatar.

Advertising
Advertising

"Puluhan utusan negara menghadiri pelantikan Presiden Turki termasuk Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani," Al Jazeera melaporkan, Senin.Pendukung Partai AK dan Presiden Recep Tayyip Erdogan berkumpul untuk merayakan kemenangan pada pemilihan umum di markas AKP, Ankara, Turki, 24 Juni 2018. REUTERS/Stoyan Nenov

Pelantikan yang berlangsung di Ibu Kota Ankara itu untuk pertama kalinya dilakukan oleh Turki yang telah mengubah sistem pemerintahan dari parlementer ke presidensial hasil referendum tahun lalu. Di bawah sistem pemerintahan baru, Erdogan yang kini berusia 64 tahun memiliki kuasa penuh menunjuk pejabat termasuk memecat menteri di kabinetnya.

Baca: Kemenangan Erdogan sebagai Presiden Turki Disambut Positif Dunia

"Presiden memiliki hak menunjuk dan memecat Wakil Presiden, menteri, pejabat tinggi dan hakim senior tanpa harus meminta persetujuan parlemen."

Presiden Turki juga mempunyai kekuasaan membubarkan parlemen, mengeluarkan dekrit dan menyatakan negara dalam keadaan darurat. "Di di sitem ini, keberadaan Perdana Menteri sudah tidak ada."

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

3 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

11 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

15 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

18 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

19 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

20 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya