TEMPO.CO, Jakarta - Turki, untuk pertama kalinya, menggelar pemilihan umum dari sistem parlemen ke presidensial hasil referendum 2017, hari ini Ahad 24 Juni 2018.
Menurut laporan Al Jazeera, pesta demokrasi rakyat Turki itu agar digelar pada pukul 08.00 pagi waktu setempat (05.00 GMT) dan ditutup pada pukul 17.00 sore (14.00 GMT). "Namun untuk wilayah sebelah timur akan digelar lebih awal satu jam."Suasana kampanye menjelang pemilihan umum Turki. [Reuters]
Baca: Hadapi Masalah Luar Negeri Pelik, Erdogan Gelar Pemilu Turki
Dalam pidatonya di beberapa tempat di Istanbul pada Sabtu, 23 Juni 2018, Presiden Recep Tayyip Erdogan mendesak rakyat Turki keluar rumah dan mencoblos di bilik suara. "Presidensial membutuhkan pengalaman," kata Erdogan yang berkuasa sejak 2003 sekaligus sebagai serangan terhadap oposisi mengenai sistem presidensial dalam pemerintahan Turki.
Pemilihan umum kali ini, tulis kantor berita Reuters, menjadi tantangan terbesar bagi Presiden Erdogan dan partainya AK Party sejak berkuasa lebih dari satu setengah dekade. "Pemilihan umum ini akan mengantarkan presiden sebagai eksekutif baru yang diinginkan oleh Erdogan dan didukung oleh mayoritas warga Turki hasil referendum pada 2017," kata Reuters.Suasana kampanye menjelang pemilihan umum Turki. [www.express.co.uk]
Erdogan yang sangat populer namun sekaligus pemimpin yang dianggap memecah belah dalam sejarah modern Turki bergerak cepat untuk meraih kekuasaan.
Baca: Presiden Turki Percepat Pemilu
Dia memajukan pemilihan umum yang sedianya digelar pada November 2019, tetapi dimajukan menjadi Juni 2018. Alasannya, demi memperbaiki ekonomi Turki setelah mata uang Lira melemah hingga 20 persen dari dolar Amerika Serikat. Selain itu, Turki sedang dihadapkan pada pemberontakan Kurdi di wilayah selatan dan perbatasan Irak serta Suriah.