Cina Umumkan Travel Warning ke Amerika Serikat, Ada Apa?

Rabu, 4 Juli 2018 13:09 WIB

Bendera Republik Rakyat Cina dan bendera AS berkibar di tiang lampu di sepanjang jalan Pennsylvania Avenue dekat Capitol AS selama kunjungan kenegaraan Presiden China Hu Jintao, di Washington, DC, Amerika Serikat, 18 Januari 2011.[REUTERS/Hyungwon Kang]

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Cina di Washington, Amerika Serikat, mengeluarkan travel warning untuk warga negaranya yang bepergian ke Amerika Serikat. Peringatan ini meningkatkan ketegangan perang dagang kedua negara.

Kedutaan memperingatkan wisatawan Cina untuk travel warning tagihan medis yang mahal, ancaman penembakan dan perampokan, inspeksi dan penyitaan oleh agen pabean, penipuan telekomunikasi, dan bencana alam.

Baca: Pangkalan Militer Sri Lanka Pindah ke Pelabuhan yang Disewa Cina

"Keamanan publik di Amerika Serikat tidak baik. Kasus penembakan, perampokan, dan pencurian sering terjadi," kata Kedutaan Besar Cina dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis di situsnya, seperti dilaporkan Reuters, Rabu, 4 Juli 2018.

"Para wisatawan di Amerika Serikat harus waspada terhadap lingkungan mereka dan orang-orang yang mencurigakan, serta menghindari keluar sendirian di malam hari," demikian pernyataan Kedutaan Besar Cina.

Advertising
Advertising

Travel warning ini diumumkan di tengah perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina. Pemerintahan Presiden Amerika Donald Trump akan memberlakukan tarif barang tambahan senilai US$ 34 miliar atau Rp 488 triliun dari Cina pada Jumat, karena menilai praktik perdagangan Cina yang tidak adil dan mengancam ketahanan nasional hingga US$ 450 miliar atau Rp 6.889 triliun dalam impor Cina.

Sejumlah pemuda menarikan tarian tradisional Cina, barongsai, saat ikut meramaikan Tahun Baru Imlek di San Francisco, Amerika Serikat, 16 Februari 2018. (AP Photo/Eric Risberg)

Cina telah berjanji akan membalas dengan tarifnya sendiri atas produk pertanian Amerika dan barang-barang lain, juga untuk mengambil lebih banyak langkah kualitatif jika Trump meneruskan perang dagang.

Saat ditanya apakah peringatan ini bersifat politis, Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan musim panas adalah musim lonjakan bagi warga Cina pergi ke Amerika Serikat dan Kedutaan Cina memiliki kewajiban memperingatkan warga tentang potensi risiko di luar negeri.

"Peringatan semacam ini dari Kedutaan Cina di negara yang bersangkutan, saya pikir ini benar-benar masalah yang berada dalam lingkup tugas kami," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lu Kang.

Baca: Cara Rumah Sakit di Cina Tipu Ratusan Pasien via WeChat

Dilansir dari Travelpulse.com, Cina adalah salah satu negara dengan kunjungan wisatawan tertinggi di Amerika Serikat. Terhitung hampir 8 persen pengunjung mancanegara berasal dari Cina pada 2016, menurut Asosiasi Perjalanan Amerika. Apalagi wisatawan Cina membelanjakan rata-rata US$ 6.900 atau Rp 99 juta setiap kunjungan ke Amerika, lebih dari rata-rata pengunjung mancanegara teratas Amerika lainnya.

Cina sering mengeluarkan peringatan perjalanan di luar negeri, umumnya di daerah yang dilanda perang. Namun beberapa negara lain berpendapat bahwa Beijing menggunakan cara lain, seperti membatasi pariwisata keluar, untuk mengimbangi nilai politik atau perdagangan, meskipun pemerintah Cina biasanya menyangkal isu-isu terkait.

Berita terkait

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

2 jam lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

3 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

20 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

1 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

1 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

1 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya