TEMPO.CO, Jakarta - Rumah sakit di Cina barat daya sedang diselidiki atas tuduhan melakukan penipuan terhadap pasien dengan diagnosa palsu agar dapat mengklaim biaya perawatan tinggi.
Polisi mengatakan beberapa anggota staf dari Rumah Sakit Ouya di Zunyi, Provinsi Guizhou, ditahan sejak Rabu lalu.
Baca: Tak Digaji, Petugas Kebersihan Rumah Sakit di Palestina Mogok
Mereka dituduh menjalankan penipuan di mana calon pasien ditawarkan perawatan biaya rendah untuk masalah kesehatan yang umum. Namun setelahnya, dokter akan mendiagnosis dengan penyakit berat dan lantas meminta biaya tambahan.
Laporan itu tidak mengatakan berapa banyak orang yang terlibat dalam dugaan penipuan, tetapi mengatakan pemimpin kelompok menggunakan layanan pesan populer WeChat untuk mempromosikan kesepakatan dan mempekerjakan kaki tangannya untuk membantu meyakinkan para korban agar mendaftar.
Biro keamanan mengatakan pihaknya telah diberitahu mengenai kasus ini pada Maret lalu setelah menerima keluhan dari para korban.
Seorang pria mengatakan dia tertarik pada unggahan di WeChat yang menawarkan perawatan untuk masalah medis dengan hanya membayar uang sebesar 1.000 yuan atau Rp 2,1 juta.
Baca: Rumah Sakit di Gaza Terancam Bangkrut
Korban itu mengatakan dia berbicara dengan seorang wanita di telepon dan terkesan dengan sikapnya dan rincian perawatannya.
"Dia bahkan mengatakan saya dapat mengklaim kembali ongkos taksi menuju rumah sakit itu," kata pria itu, yang diidentifikasi sebagai Zhou, seperti dilansir South China Morning Post pada Senin, 2 Juli 2018.
Setelah staf melakukan beberapa tes laboratorium dan Zhou sedang mempersiapkan untuk menjalani operasi kecil untuk penyakitnya, tiba-tiba muncul seorang dokter yang kemudian mengatakan dia membutuhkan perawatan tambahan.
Baca: Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
Zhou mengatakan dia bingung dengan kabar itu tetapi setuju untuk melakukan prosedur operasi ekstra yang dilakukan. Tagihan terakhirnya mencapai 10.000 yuan atau Rp 21,5 juta.
Dia baru menyadari telah ditipu, ketika nomornya diblokir dari akun resmi rumah sakit itu di WeChat.
Polisi di Cina mengatakan pihaknya sedang menyelidiki tuduhan penipuan oleh rumah sakit yang diduga telah merugikan ratusan orang.