Pisahkan Anak-anak Imigran, Hizbullah Sebut Donald Trump Monster

Sabtu, 30 Juni 2018 17:30 WIB

Sayyed Hassan Nasrallah, pemimpin Hezbollah. timesofisrael.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin kelompok Hizbullah mengecam Presiden Donald Trump dan menyebutnya sebagai "monster liar" karena kebijakan imigrasinya yang memisahkan anak-anak imigran dari orang tua mereka yang tertangkap masuk secara ilegal ke Amerika Serikat. Hassan Nasrallah mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Jumat 29 Juni kemarin bahwa kebijakan itu menunjukkan sosok Donald Trump yang sebenarnya.

2.300 lebih anak-anak telah dipisahkan dari orang tua mereka dalam beberapa minggu terakhir saat mereka berusaha memasuki Amerika Serikat secara ilegal. Beberapa ditempatkan di tempat penampungan yang disediakan pemerintah, yang letaknya ratusan kilometer dari orang tua mereka.

Baca: Hakim California: Satukan Kembali Keluarga Imigran Dalam 30 Hari

“Bukankah gambaran anak-anak imigran yang terpisah dari ayah dan ibu mereka dan ditempatkan di tempat-tempat yang jauh satu sama lain, dengan jelas mengungkapkan kekejaman Presiden Donald Trump dan pemerintahannya?” kata Hassan Nasrallah, seperti dilaporkan dari Associated Press, 30 Juni 2018.

"Seandainya orang bisa melihat sosok nyata Trump, dia akan muncul sebagai monster liar," tambah Nasrallah.

Advertising
Advertising

Seorang anak yang mengikuti karavan imigran Amerika Tengah tidur di tempat penampungan di Tijuana, Meksiko, 29 April 2018. Para imigran menghadapi kemungkinan terpisah dari anak-anak mereka dan penahanan selama berbulan-bulan jika memasuki wilayah Amerika Serikat. AP/Hans-Maximo Musielik
Sementara Departemen Kehakiman, seperti dikutip dari Los Angeles Times, mengatakan kepada Hakim Distrik AS, Dolly Gee, bahwa mereka percaya hukum yang telah ada selama puluhan tahun yang telah diterapkan memberi mereka wewenang untuk penahanan imigran.

"Pemerintah tidak akan memisahkan keluarga tetapi menahan keluarga bersama selama proses imigrasi ketika mereka ditangkap di gerbang perbatasan," kata Departemen Kehakiman.

Baca: Trump Minta Imigran Ilegal Langsung Dideportasi tanpa Pengadilan

Hakim Distrik San Diego, Dana M. Sabraw memerintahkan penghentian praktik oleh badan imigrasi yang memisahkan anak-anak dari orang tua mereka. Sabraw tidak peduli oleh klaim pemerintah yang mengatakan bahwa memisahkan anggota keluarga diperlukan agar hukum pidana bisa menuntut orang dewasa yang masuk ke Amerika Serikat secara ilegal.

Hakim memberi petugas imigrasi 14 hari untuk mempertemukan kembali anak-anak imigran di bawah 5 tahun dengan orang tua mereka dan 30 hari untuk mempertemukan anak-anak yang lebih tua dengan keluarga mereka.

Berita terkait

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

4 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

5 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

6 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

9 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

11 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

16 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

17 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

22 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

23 hari lalu

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pekan ini meningkat menjadi 16 orang.

Baca Selengkapnya