Hakim California: Satukan Kembali Keluarga Imigran Dalam 30 Hari

Rabu, 27 Juni 2018 20:37 WIB

Anak-anak dipisahkan dari orang tuanya akibat kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump. [NEWSWEEK]

TEMPO.CO, Jakarta - Hakim distrik San Diago, California, Amerika Serikat, Dana Sabraw memerintahkan otoritas perbatasan AS untuk menyatukan kembali keluarga imigran yang terpisah akibat kebijakan presiden Donald Trump dalam kurun waktu 30 hari.

Bahkan hakim Sabraw memerintahkan agar mempertemukan kembali orang tua dengan anaknya yang berusia kurang dari 5 tahun dalam tempo 14 hari terhitung dari keluarnya putusan hakim pada hari Selasa, 26 Juni 2018.

Baca: 2000 Anak Terpisah dari Orang Tua Akibat Kebijakan Imigrasi Trump

Hakim Sabraw juga memerintahkan agar pemisahan keluarga tidak diberlakukan lagi di AS, kecuali orang tua tidak sehat atau tidak ingin bersama anaknya.

Pemerintah juga diperintahkan untuk memberikan layanan agar orang tua dan anaknya yang terpisah dapat berkomunikasi melalui telepon dalam kurun waktu 10 hari sejak perintah ini dikeluarkan.

"Fakta-fakta ini ditetapkan sebelum Hakim mnunjukkan tanggapan atas situasi chaos yang dibuat Pemerintah sendiri," tulis Sabraw dalam putusannya, seperti dikutip dari globalnews.ca, Rabu, 27 Juni 2018.

Anak-anak imigran di tempat penampungan yang disediakan pemerintah AS. [The Nation.com]

Baca: Pentagon Siapkan 20 RIbu Tempat Tidur Bagi Anak Imigran

Advertising
Advertising

Hakim memenangkan gugatan American Civil Liberties Union yang yang didaftarkan pada Maret lalu. Lembaga ini menggugat pemerintah yang memisahkan seorang anak perempuan usia 7 tahun dari ibunya warga Kongo dan seorang anak laki-laki usia 14 tahun dengan ibunya warga Brasil.

"Air mata akan bercucuran di pusat penahanan di negara ini ketika keluarga-keluarga mengetahui mereka akan dipersatukan," kata penasehat American Civil Liberties Union, Lee Gelernt.

Kementerian Keamanan Dalam negeri dan Keadilan belum menanggapi atas putusan pengadilan.

Lebih dari 2000 anak telah dipisahkan dari orang tua mereka dalam beberapa minggu ini. Mereka ditempatkan di tempat penampungan yang disewa pemerintah yang jauhnya beratus-ratus mil. Ini terjadi setelah mengeluarkan kebijakan imigrasi terhadap mereka yang masuk ke AS secara ilegal.

Anak-anak imigran gelap yang dipisahkan dari orang tua mereka di bawah kebijakan "zero-tolerance" Presiden Donald Trump, terlihat di kompleks penampungan di di perbatasan Meksiko di Tornillo, Texas, 18 Juni 2018. Zero-tolerance merupakan kebijakan Trump terhadap penyebrangan ilegal, untuk menekan imigran gelap yang masuk. REUTERS/Mike Blake

Baca: Amerika Serikat Pindai Sidik Jari untuk Klaim Anak Imigran Gelap

Dengan banyaknya kecaman, Presiden Trump pekan lalu memerintahkan penghentian pemisahan orang tua dengan anak mereka. Trump kemudian memerintahkan orang tua dan anak-anak ditahan bersama-sama.

Dengan keluarnya keputusan hakim Sabraw, belum diketahui cara aparat di perbatasan akan memenuhi batas waktu yang diperintahkan untuk menyatukan kembali keluarga imigran. Begitu juga cara memfasilitasi orang tua dan anak yang terpisah dapat berkomunikasi lewat telepon.

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Kapan Rapat Hakim MK Terakhir soal Sengketa Pilpres?

10 hari lalu

Kapan Rapat Hakim MK Terakhir soal Sengketa Pilpres?

MK menyatakan rapat permusyawaratan hakim untuk memutuskan sengketa hasil Pilpres akan dilakukan sampai Ahad besok.

Baca Selengkapnya

KPK Eksekusi Bekas Hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin

11 hari lalu

KPK Eksekusi Bekas Hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin

KPK mengeksekusi bekas hakim Prasetyo Nugroho ke Lapas Sukamiskin, Bandung dalam perkara suap pengurusan perkara di Mahkamah Agung (MA).

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

18 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

21 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

25 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

25 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ingatkan Integritas Hakim, Wapres Ma'ruf Amin Kutip Pemikiran Sokrates

27 hari lalu

Ingatkan Integritas Hakim, Wapres Ma'ruf Amin Kutip Pemikiran Sokrates

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan integritas hakim merupakan penjaga keadilan yang akan melahirkan rasa aman dan ketertiban dalam masyarakat.

Baca Selengkapnya

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

28 hari lalu

KPK Apresiasi Hakim Vonis Andhi Pramono 10 Tahun Penjara

KPK mengapresiasi putusan Majelis Hakim Tipikor terhadap bekas Kepala Kantor Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono

Baca Selengkapnya