Atasi Imigran Gelap, Angkatan Laut Amerika Siapkan Rp 3,2 T

Reporter

Yon Yoseph

Minggu, 24 Juni 2018 05:10 WIB

Anak-anak imigran gelap yang dipisahkan dari orang tua mereka di bawah kebijakan "zero-tolerance" Presiden Donald Trump, terlihat di kompleks penampungan di di perbatasan Meksiko di Tornillo, Texas, 18 Juni 2018. Zero-tolerance merupakan kebijakan Trump terhadap penyebrangan ilegal, untuk menekan imigran gelap yang masuk. REUTERS/Mike Blake

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Laut Amerika Serikat menyiapkan dana sebesar US$ 233 juta atau Rp 3,2 triliun untuk menampung hingga 25.000 imigran di pangkalan dan fasilitas militer lainnya selama enam bulan. Rencana itu diungkapkan di tengah upaya Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengurangi krisis imigran yang memuncak di perbatasan Meksiko.

Angkatan Laut sejauh ini belum diminta untuk menyediakan akomodasi bagi para imigran yang memasuki Amerika Serikat secara ilegal.

Baca: Pentagon Siapkan 20 RIbu Tempat Tidur Bagi Anak Imigran

Seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya, membocorkan rancangan memo yang menjelaskan rencana membangun penampungan sementara.

"Fasilitasnya mencakup tenda besar sementara yang mampu menampung puluhan ribu imigran antara enam bulan hingga satu tahun," kata sumber tersebut, seperti dilansir The Star pada Sabtu, 23 Juni 2018.

Advertising
Advertising

Anak-anak ikut dalam aksi demo di depan kantor Imigrasi dan Bea Cukai di Miramar, Florida, 1 Juni 2018. Langkah Donald Trump memisahkan para orang tua imigran dari anak-anaknya di perbatasan Amerika Serikat-Meksiko menarik kecaman dari PBB, uskup Katolik Roma, dan kelompok kemanusiaan lain. AP

Baca: Melania Trump Dikecam Kenakan Jaket Ini Saat Bertemu Anak Imigran

Sumber itu mengatakan memo, yang disusun oleh Phyllis Bayer, Asisten Sekretaris Angkatan Laut untuk Energi, Instalasi dan Lingkungan, juga merencanakan pembangunan sebuah pangkalan Angkatan Laut di California yang dapat menampung hingga 47.000 orang.

Baca: 5 Ibu Negara Amerika Mengecam Kebijakan Imigran Trump

Juru bicara Pentagon, Robert Manning mengatakan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat melakukan perencanaan yang tepat dengan menggunakan fasilitas negara jika sewaktu-waktu diminta bantuan untuk menampung imigran gelap. Sebelumnya pada Kamis 21 Juni 2018, Pentagon mengatakan telah diminta oleh Washington untuk bersiap-siap menampung hingga 20.000 anak imigran. Dilaporkan, Washington telah meninjau tiga pangkalan militer di Texas dan akan meninjau lagi pangkalan militer di Arkansas.

Rencana antisipasi ini bergulir setelah Presiden Trump menghadapi kecaman publik atas kebijakannya memisahkan anak-anak imigran dari orang tua mereka, sementara saat yang sama anggota kongres berjuang agar peraturan imigrasi disahkan.

THE STAR

Berita terkait

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

57 hari lalu

Film Past Lives Masuk Nominasi Oscar: Bertutur Sisi Lain Imigran di Kanada

Film ini mengisahkan dua sahabat kecil asal Korea, Nora dan Hae Sung, dua imigran yang bertemu kembali di New York setelah berpisah beberapa dekade.

Baca Selengkapnya

Biden Desak Kongres AS Loloskan Anggaran untuk Militer Israel Sebesar US$14,1 miliar

5 Februari 2024

Biden Desak Kongres AS Loloskan Anggaran untuk Militer Israel Sebesar US$14,1 miliar

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak Kongres AS untuk "segera meloloskan" bantuan militer senilai US$14,1 miliar kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Polisi Kembali Menetapkan Dua Tersangka Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh

28 Desember 2023

Polisi Kembali Menetapkan Dua Tersangka Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh

Aparat Kepolisian Resor Kota Banda Aceh kembali menetapkan dua tersangka kasus penyelundupan pengungsi Rohingya ke pesisir Aceh Besar.

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Temukan 15 Unit Ponsel dalam Barang Bawaan Pengungsi Rohingya di Banda Aceh, Ini Dugaannya

21 Desember 2023

Polda Aceh Temukan 15 Unit Ponsel dalam Barang Bawaan Pengungsi Rohingya di Banda Aceh, Ini Dugaannya

Personel Polresta Banda Aceh Polda Aceh temukan 15 unit telepon selular (ponsel) saat menggeledah ulang barang bawaan pengungsi Rohingya di Banda Aceh

Baca Selengkapnya

Polda Aceh Ungkap WNI Terlibat Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya, Segini Bayarannya Per Orang

16 Desember 2023

Polda Aceh Ungkap WNI Terlibat Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya, Segini Bayarannya Per Orang

Polda Aceh ungkap keterlibatan WBNI selundupkan pengungsi Rohingya. Mereka dipungut biaya sebesar 20.000-100.000 taka atau Rp 3-15 juta per orangnya.

Baca Selengkapnya

Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

9 Desember 2023

Enam Remaja Prancis Dihukum karena Dianggap Terlibat Pemenggalan Guru

Pengadilan Prancis menghukum enam remaja karena dinilai terlibat dalam pemenggalan kepala guru sejarah Samuel Paty pada 2020.

Baca Selengkapnya

Polisi Irlandia Melakukan 34 Penangkapan setelah Kerusuhan Dublin

24 November 2023

Polisi Irlandia Melakukan 34 Penangkapan setelah Kerusuhan Dublin

Polisi Irlandia pada Jumat 24 November 2023 mengatakan telah melakukan 34 penangkapan karena kerusuhan anti-imigran di Dublin semalam.

Baca Selengkapnya

Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

23 November 2023

Kejutan Pemilu Belanda, Partai Anti-Islam Menang Suara Terbanyak

Kemenangan partai anti-Islam akan mengguncang politik Belanda setelah rekor masa jabatan Perdana Menteri Mark Rutte selama 13 tahun.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Penyalahgunaan Media Sosial dalam Kasus TPPO

8 November 2023

Komnas HAM Soroti Penyalahgunaan Media Sosial dalam Kasus TPPO

Menurut Komnas HAM, pola scamming memiliki tahapan untuk menjebak para pekerja imigran, salah satunya menggunakan media sosial.

Baca Selengkapnya