Taliban Afganistan Tolak Gencatan Senjata Setelah Idul Fitri

Senin, 18 Juni 2018 13:03 WIB

Anggota Taliban berjalan sembari membawa bendera Taliban menuju Kabul untuk merayakan gencatan senjata pada Sabtu, 16 Juni 2018. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Taliban menolak melanjutkan gencatan senjata seperti diajukan Presiden Afganistan Ashraf Ghani setelah keduanya sepakat gencatan senjata tiga hari untuk menghormati Idul Fitri.

"Gencatan senjata berakhir malam ini dan operasi kami akan dimulai, insya Allah," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban seperti dilansir Sky News pada Ahad, 17 Juni 2018.

Baca: Bom Bunuh Diri ISIS Saat Taliban - Afganistan Gencatan Senjata

"Kami tidak punya niat untuk memperpanjang gencatan senjata," kata Mujahid.

Penolakan Taliban memperpanjang gencatan senjata dikhawatirkan akan menghancurkan harapan untuk perdamaian jangka pendek yang dicapai bersamaan dengan perayaan Idul Fitri.

Pernyataan Taliban juga dikeluarkan setelah Presiden Afganistan Ashraf Ghani meminta untuk memperpanjang waktu gencatan senjata.

Baca: Afganistan Umumkan Gencatan Senjata Tanpa Syarat dengan Taliban

Advertising
Advertising

Gencatan senjata tiga hari untuk menyambut Idul Fitri merupakan yang pertama kalinya di seluruh negeri, sejak kehadiran pasukan Amerika Serikat di Afganistan tahun 2001.

Pada Idul Fitri yang dirayakan Sabtu, 16 Juni 2018, pasukan keamanan Afganistan dan penduduk di provinsi Kunduz menyambut puluhan pejuang Taliban.

Para gubernur dan pejabat pemerintah senior menyelenggarakan pesta-pesta kecil, memainkan musik untuk menyambut gencatan senjata.

Baca: 9 Teror Sadis ISIS dan Taliban di Afganistan Awal 2018

Namun beberapa anggota parlemen dan mantan pejabat tinggi mengkritisi gencatan senjata tersebut. Mereka menuding Ghani telah melakukan kesalahan besar dengan mengizinkan milisi Taliban memasuki daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.

Di saat puluhan milisi Taliban berkumpul bersama pasukan pemerintah Afganistan dan rakyat setempat, tiba-tiba ledakan terdengar di Nangarhar yang ternyata merupakan bom bunuh diri milisi ISIS, Sedikitnya 36 orang tewas dan puluhan orang terluka. ISIS yang berbasis di Afganistan, tidak termasuk dalam gencatan senjata, mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu.

SKY NEWS|TODAY ONLINE

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

29 menit lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

45 menit lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

8 jam lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

9 jam lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

3 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

3 hari lalu

Antony Blinken kepada Hamas: Terima Saja Proposal Israel yang 'Luar Biasa Murah Hati'

Menlu AS Antony Blinken mendesak Hamas untuk segera menerima proposal Israel yang terbaru dan "sangat murah hati" untuk melakukan gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

4 hari lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya