Iran Mulai Lakukan Pengayaan Uranium Nuklir di Fordow dan Natanz

Kamis, 14 Juni 2018 13:49 WIB

Anggota parlemen Iran membakar dua kertas bergambar bendera AS, di Teheran, Iran, 9 Mei 2018. Aksi tersebut dilakukan untuk mengecam sikap Presiden AS Donald Trump yang membatalkan kesepakatan nuklir yang telah diteken. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Iran mulai melakukan pengayaan uraniumnya untuk pembangkit nuklir di Fordow dan akan memasang perlengkapan baru di fasilitas nuklirnya di Natanz, jika negara itu menarik diri dari perjanjian nuklir yang disepakati pada tahun 2015.

Juru bicara Organisasi Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi mengatakan itu dalam wawancara dengan Klub Jurnalis Muda yang diterbitkan pada hari Rabu, 13 Juni 2018, seperti dilaporkan Reuters.

Baca: Trump Putuskan Keluar dari Perjanjian Nuklir Iran

Menurut Kamalvandi, Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei memerintahkan dimulainya pekerjaan program nuklir tersebut. Namun, Kamalvandi tidak secara rinci menjelaskan peralatan baru yang dipasang di Natanz.

"Baru-baru ini Pemimpin Tertinggi telah memerintahkan untuk melaksanakan program dalam hitungan parameter dari kesepakatan nuklir," kata Kamalvandi.

Ketua Organisasi Energi Atom Iran, Ali Akbar Salehi, pekan lalu mengumumkan bahwa Iran telah mulai bekerja di fasilitas nuklir di Natanz.

Baca: Apa Isi Perjanjian Nuklir Iran yang Ditolak Amerika Serikat?

Advertising
Advertising

Iran memiliki dua area yang luas untuk pengayaan uranium yakni di Natanz dan Fordow. Jika area Natanz berada di bawah tanah, maka Fordow berada di dalam pegunungan. Lokasi ini dibuat demikian untuk melindungi keduanya dari serangan bersenjata.

Kamalvandi menuding Amerika Serikat dan negara-negara Barat menerapkan standar ganda dengan satu sisi menentang program nuklir Iran untuk tujuan damai, bersamaan itu menerima program persenjataan musuh Iran, yakni Israel.

"Barat tidak mengkritisi rezim Zionis dan malah membantu mereka. Tanpa bantuan Barat dan Amerika rezim ini tidak akan pernah mendapatkan senjata nuklir," kata Kamalvandi.

Baca: Dianggap Tak Menguntungkan, Iran Keluar dari Perjanjian Nuklir

Israel diyakini sebagai satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir, namun Israel tidak pernah membenarkannya atau membantahnya.

Perjanjian kesepakatan program nuklir Iran pada 2015 menjadi tidak jelas setelah Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan itu. Negara-negara lain yang menandatangani kesepakatan, yakni Rusia, Cina, Jermna, Inggris, dan Prancis berusaha menyelamatkan kesepakatan yang dibuat dengan Iran.

Kesepakatan itu dibuat untuk meminta Iran menghentikan program nuklirnya dan sebagai balasan, sanksi ekonomi yang diberlakukan selama ini akan dicabut.

Berita terkait

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

4 hari lalu

Divonis 8 Tahun Penjara, Sutradara Mohammad Rasoulof Kabur dari Iran

Sutradara film Iran Mohammad Rasoulof mengatakan telah meninggalkan Iran setelah dijatuhi hukuman penjara atas tuduhan keamanan nasional

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

5 hari lalu

Garda Revolusi: Iran Tak Takut Hancurkan Arogansi Global

Panglima Garda Revolusi Iran menyatakan Iran tak pernah terhambat dengan sanksi-sanksi Barat.

Baca Selengkapnya

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

9 hari lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

15 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

16 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

18 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

18 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

21 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

21 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya