Siapa Wanita Satu-satunya di Meja Perundingan Trump-Kim Jong Un?

Rabu, 13 Juni 2018 07:05 WIB

Lee Yun-hyang, 61 tahun, kepala divisi Layanan Penerjemahan di Kemeterian Luar Negeri Amerika Serikat.

TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un di Singapura, menyisakan kisah menarik soal satu-satunya wanita di meja perundingan.

Wanita yang kehadirannya untuk menemani Trump itu adalah Lee Yun-hyang, 61 tahun. Ia menjabat sebagai kepala divisi layanan penerjemahan di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.

Baca: 4 Perempuan dalam Rombongan Kim Jong Un, Siapa Saja Mereka?

Lee menjadi satu-satunya wanita di ruangan selama proses perundingan di Capella Hotel, Pulau Sentosa. Singapura. Perannya cukup besar dalam kesuksesan pertemuan puncak Kim dan Trump.

Lee adalah tokoh penting dalam pertemuan diplomatik Amerika Serikat, jasanya pernah digunakan pemerintahan George W. Bush dan Barack Obama di masa lalu.

Lee yang lahir di Korea Selatan mulai bekerja Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat sebagai penerjemah senior diplomatik pada 2008 dan kemudian menjadi kepala cabang umum Interpreting Division.

Dia terkenal karena kerap menyuarakan prinsip-prinsip feminisnya di masa lalu, memilih untuk membesarkan putrinya di Amerika setelah mengalami diskriminasi terhadap perempuan di Korea.

Advertising
Advertising

"Saya tidak dapat membesarkan anak perempuan saya di negara yang sangat membeda-bedakan perempuan," kata Lee saat itu.

Baca: Pertemuan Empat Mata Trump dan Kim Jong Un Bahas Ini

Sebelum ke Negeri Uncle Sam, Lee menyelesaikan studi sarjananya di Universitas Yonsei di Seoul, setelah menghabiskan tiga tahun di sekolah internasional di Iran selama periode sekolah menengahnya.

Dia juga sempat bekerja sebagai reporter untuk koran Korea Selatan berbahasa Inggris, Yonsei Annals.

Lee kemudian memperoleh gelar master dari Hankuk University of Foreign Studies 'Graduate School of Translation and Interpretation. Dia kemudian mengajar di Sekolah Pascasarjana Penerjemahan dan Interpretasi di Institut Studi Internasional Monterey selama delapan tahun.

Pada 2004, Lee melanjutkan mengajar dan memimpin pusat penerjemahan dan interpretasi di Ewha Graduate School of Translation and Interpretation di Seoul. Selama periode ini, Lee memperoleh gelar doktor dalam interpretasi di Sekolah Penerjemahan dan Interpretasi, Universitas Jenewa, Swiss.

Baca: Momen Bersejarah Pertemuan Kim Jong Un dengan Donald Trump

Belum lama ini Lee menyatakan keinginannya untuk menulis buku tentang interpretasi dan memoir dari banyak perjalanan dan pengalamannya dalam berbagai budaya.

Dalam pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong Un di Singapura, Lee Yun-hyang bersama dengan penerjemah Korea Utara, Kim Ju-song dari Kementerian Luar Negeri menjadi 2 tokoh kunci. Pasangan ini menarik banyak perhatian karena satu-satunya orang yang mengetahui isi penuh dari pertemuan pribadi antara kedua pemimpin.

Berita terkait

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

5 hari lalu

Adik Kim Jong Un Umumkan Korea Utara sedang Bangun Militer Besar-besaran

Adik Kim Jong Un memastikan negaranya akan terus membangun kekuatan militer besar-besaran dan terkuat untuk melindungi kedaulatan dan perdamaian

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

9 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

10 hari lalu

Kim Jong Un Rilis Lagu Baru, Puji Dirinya Ayah yang Ramah

Pemimpin otoriter Korea Utara, Kim Jong Un, merilis lagu baru yang menyatakan ia adalah ayah yang ramah.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

13 hari lalu

Pembunuhan di Bandara Kuala Lumpur, Masih Ingat Kematian Kim Jong Nam Adik Kim Jong Un di Sini?

Terjadi penembakan di Bandara Kuala Lumpur. Di tempat ini pula pada 2017 terjadi kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

17 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

17 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

20 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

24 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

24 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

27 hari lalu

Penjaga Toko Pakaian Tewas Tersungkur Akibat Ditusuk di Kelapa Dua Tangerang

Seorang wanita penjaga toko pakaian di Jalan Borobudur, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang menjadi korban pembunuhan. Pembunuhnya juga wanita.

Baca Selengkapnya