Warga Malaysia Galang Dana,Tian Chua: Bukan Solusi Jangka Panjang

Selasa, 5 Juni 2018 12:19 WIB

Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Tian Chua. Free Malaysia Today

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia membuka rekening Tabung Harapan Malaysia atau Hope Fund untuk memberi kesempatan kepada publik membantu pemerintah melunasi utang negara, yang telah mencapai sekitar RM 1 triliun atau sekitar Rp 3.500 triliun.

Pemerintah Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang baru saja memenangi pemilu 2018, membuka rekening ini pada 30 Mei 2018. Hal ini dilakukan agar warga Malaysia yang merasa patriotik bisa menyumbangkan sebagian hartanya kepada negara untuk mencicil pembayaran utang.

Wakil Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Tian Chua mengatakan, dana dari masyarakat bukan solusi jangka panjang. Negara ini menghadapi krisis ketika berada di bawah pemerintahan Najib, dan pemerintahan baru terpaksa mengatasinya.

"Untuk jangka panjang, kami harus mementingkan kestabilan negara, dengan memastikan bahwa korupsi akan diminimalisir," kata Tian Chua kepada Tempo dan Tribun di Jakarta, Senin, 4 Juni 2018.

Baca: Najib Razak Tuduh Menkeu Asal Tebak Soal Utang Malaysia

Rakyat Malaysia patungan untuk membayar utang negara sebesar 1 triliun Ringgit. Bagaimana pendapat Anda?

Advertising
Advertising

Tentu saja pengumpulan dana dari masyarakat tidak akan menyelesaikan masalah utang, namun kami sebagai pemerintah tetap memberi peluang bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam usaha menyelamatkan negara.

Pengumpulan dana secara sukarela dari masyarakat ini telah diikuti semua lapisan masyarakat, ini juga suatu tindakan yang menyatu padukan rakyat Malaysia.

Selain mengambil bagian dalam pemilu bulan lalu, banyak juga rakyat ingin melakukan sesuatu karena mereka rasa beban ini (utang ini) adalah tanggung jawab bersama. Respon dari masyarakat ini sangat menggerakkan. Orang yang berpendapatan rendah pun juga melakukan usaha, mungkin sumbangan mereka jumlahnya kecil tetapi yang terpenting adalah semangat patriotisme yang mereka tunjukkan.

Anak-anak Malaysia Cuci Mobil Bantu Bayar Utang Negara

Apakah ini membangun optimisme Anda terhadap penyelesaian masalah utang di Malaysia?

Ya, memang. Penggalangan dana ini dimulai oleh rakyat Malaysia sendiri. Pemerintah tidak pernah menginisiasikan ini. Rakyat Malaysia banyak yang bertanya, "Kemana kita harus menyumbang, dimana account banknya?" Maka dari itu kita selaraskan supaya ada wadah yang resmi.

Respon dari berbagai lapisan masyarakat Malaysia sangatlah baik. Pemerintah akan menjamin dana sukarela dari masyarakat ini transparan. Semua rakyat tahu dana itu digunakan untuk apa. Semuanya akuntabel. Ini sangat kontras dengan pemerintah yang dulu, di mana rakyat tidak tahu dimana dana negara digunakan.

Baca: Tim Singapura ke Malaysia Bantu Usut Skandal 1MDB

Inisiatif masyarakat untuk menggalang dana sukarela ini terjadi sebelum atau setelah pemilu?

Sebelum pemilu terakhir masyarakat Malaysia tidak yakin dengan pemerintah. Utang yang ada juga tidak transparan. Sebelum pemilu rakyat tidak tahu, termasuk kami sendiri tidak tahu berapa level of debt kami. Segalanya disembunyikan.

Pengumuman utang 1 trilliun ini dikritik oleh Najib bahwa akan sangat menakutkan dan tidak wajar dilakukan. Alasannya adalah utang ini dapat merusak keyakinan pasar terhadap kekuatan ekonomi Malaysia. Tapi kami sebagai pemerintah baru harus menunjukkan bahwa kami jujur dan transparan. Bersama rakyat, kami menunjukkan bahwa kami mampu untuk bersama-sama memikul tanggung jawab.

Untuk saat ini sudah berapa jumlah dana yang terkumpul?

Saya kurang tahu angka terakhir terkumpul berapa, tapi dalam 24 jam pertama dana yang terkumpul mencapai 7 juta Ringgit Malaysia.

Sampai kapan masyarakat harus mengumpulkan dana sukarela?

Saya kurang tahu pasti, mungkin akan berlangsung hingga rakyat merasa cukup. Penggalangan dana ini adalah ruang untuk rakyat berpartisipasi.

Baca: Talangi Utang Negara, Rakyat Malaysia Kumpulkan Rp 94 Miliar

Apa langkah-langkah yang dilakukan pemerintah Malaysia untuk menjaga agar dana dari masyarakat ini tetap transparan?

Untuk menjaga transparansi, menteri keuangan yang baru akan selalu melaporkan dari waktu ke waktu pada masyarakat Malaysia uang dari masyarakat itu digunakan untuk apa, bayar utang yang mana, semua akan dilaporkan ke media massa. Tidak ada yang disembunyikan.

Dana dari masyarakat bukan solusi jangka panjang. Negara ini menghadapi krisis ketika berada di bawah pemerintahan Najib, dan kami terpaksa mengatasinya. Untuk jangka panjang, kami harus mementingkan kestabilan negara, dengan memastikan bahwa korupsi akan diminimalisir. Kami harus pastikan segala pembelanjaan pemerintah akuntabel. Kami akan wujudkan mekanisme untuk memantau pembelanjaan negara. Jadi kami tidak akan membiarkan kesalahan yang sama terulang kembali.

Salah satu cara yang harus dilakukan oleh pemerintah sekarang adalah menyelidiki secara mendalam permasalahan 1MDB. Kami mencoba untuk mendapatkan kembali uang yang telah hilang karena 1MDB. Masalah ini melibatkan agensi antar bangsa di mana Malaysia akan menyertai berbagai pengadilan di negara-negara lain termasuk Department of Justice di Amerika Serikat dan UNI di negara-negara Eropa untuk mencari tahu kemana perginya uang yang telah diselewengkan oleh 1MDB ini. 1MDB ini masalah utama, ini yang melibatkan banyak uang. Kami telah menghubungi United States, Singapore, Swiss, dan semua negara yang memiliki laporan aset 1MDB ini.

RYAN DWIKY ANGGRIAWAN

Berita terkait

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

10 jam lalu

Cadangan Devisa RI Akhir April 2024 Anjlok Menjadi USD 136,2 Miliar

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

15 jam lalu

Cerita Warga tentang Kontraktor Pembangunan Masjid Al Barkah Jakarta Timur yang Mangkrak: Punya Banyak Utang

Ahsan Hariri, kontraktor pembangunan gedung baru Masjid Al Barkah di Cakung, Jakarta Timur, dikabarkan puunya banyak utang.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

18 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

19 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

1 hari lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

2 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya