TEMPO.CO, Jakarta - Tim dari kepolisian Singapura berkunjung ke Kuala Lumpur untuk membantu pihak Malaysia menyelidiki aliran dana negara 1MDB. Kepolisian Singapura mengirim tim untuk membantu pihak berwenang Malaysia mengusut korupsi 1MDB yang melibatkan eks perdana menteri Najib Razak.
Setidaknya enam negara, termasuk Amerika Serikat dan Swiss, sedang menyelidiki aliran dana US$ 4,5 miliar atau Rp 62,5 triliun dari 1Malaysia Development Berhad, yang didirikan oleh mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Baca: Menuju 100 Hari Kerja Mahathir Mohamad Mereformasi Malaysia
"Rekan kami di Malaysia telah meminta bantuan kami terkait dengan investigasi terkait 1MDB, dan kami sepakat untuk mengadakan pertemuan di Kuala Lumpur," kata seorang juru bicara polisi Singapura seperti yang dilaporkan Reuters, 31 Mei 2018. Namun kepolisian Singapura tidak memberikan rincian tentang bantuan yang diminta.
Laporan ini muncul seminggu setelah pejabat Malaysia bertemu dengan petugas dari Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DoJ), yang menyebut Najib sebagai orang Malaysia nomor 1 dalam penyelidikan korupsi 1MDB.
Gugur Tugas Khusus untuk investigasi skandal 1MDB melakukan rapat dengan pejabat FBI dan kementerian Kehakiman AS di Putrajaya, Kamis, 24 Mei 2018. MACC
Sebelumnya Singapura telah memberikan sanksi terhadap beberapa bank dan pejabat bank karena gagal menangani pencucian uang atas transaksi yang terkait dengan 1MDB, termasuk penutupan unit BSI Bank dan Falcon Bank.
Perdana Menteri Malaysia yang baru terpilih, Mahathir Mohamad, telah bersumpah untuk menyelidiki skandal 1MDB dan bertindak melawan mereka yang mungkin telah bersekongkol, atau mendapat manfaat dari, korupsi pada dana 1MDB.
Baca: Malaysia Bakal Cabut RUU Berita Bohong
Sementara Najib Razak telah diperiksa lembaga anti-korupsi Malaysia untuk memberikan pernyataan yang menjelaskan aliran dana US$ 10,6 juta Rp 147 miliar ke rekening pribadinya.
Polisi Malaysia telah menyita uang tunai senilai RM 114 juta atau Rp 398 miliar dan lebih dari 400 tas mewah dari rumah Najib Razak dan apartemen putranya sebagai bagian dari penyelidikan 1MDB.