Gunung Berapi di Guatemala Meletus, 25 Orang Tewas
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 4 Juni 2018 16:33 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 25 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka setelah gunung berapi Fuego di Guatemala, Amerika Selatan, meletus pada Ahad petang, 3 Juni 2018, waktu setempat. "Letusan gunung berapi tersebut menyemburkan abu pekat dan lahar panas di sekitar gunung," tulis Al Jazeera, Senin, 4 Juni 2018, mengutip keterangan badan bencana alam Guatelama.
Menurut Kepala Sekretaris Jenderal Bencana Alam Conred Sergio Cabanas, korban letusan gunung berapi itu dikhawatirkan akan terus bertambah sebab banyak kawasan penduduk yang belum bisa dijangkau petugas keamanan dan keselamatan setempat.
Lihat foto: Letusan Gunung Berapi Guatemala Membuat 25 Orang Tewas
"Korban tewas termasuk seorang pekerja Concred dan sedikitnya tiga orang anak," kata pejabat keselamatan kepada media.
Adapun Angkatan Bersenjata Guatemala kepada awak media mengatakan telah mengevakuasi 3.100 orang dari sekitar gunung berapi ke wilayah yang berjarak 70 kilometer sebelah barat daya Kota Guatemala.
Tak lama setelah berita letusan gunung beredar luas, Presiden Jimmy Morales berkunjung ke markas Conred pada Ahad petang, kemudian menggelar rapat kabinet. Hasilnya, negara menyatakan darurat di negara bagian Chimaltenango, Sacatepequez, dan Escuintla.
Sebelumnya, Guatemala dihantam bencana letusan gunung pada September 2012 yang menyebabkan 10 ribu orang harus mengungsi ke tempat aman. Kemudian pada Februari 2015, lahar gunung berapi Guatemala meleleh hingga mendekat ke lapangan terbang utama negara tersebut.
Baca: Ikuti AS dan Guatemala, Paraguay Pindahkan Kedubes ke Yerusalem
Dalam catatan sejarah, Guatemala pertama kali dilanda letusan gunung berapi pada 1531. Guatemala memiliki dua gunung berapi yang siap meletus, di antaranya Gunung Pacaya yang terletak hanya 20 kilometer dari Kota Guatemala.