Bergabung dengan ISIS, Perempuan Prancis Divonis Seumur Hidup

Reporter

Tempo.co

Senin, 4 Juni 2018 12:47 WIB

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian. [Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta - Melina Boughedir, 27 tahun, warga negara Prancis, menyatakan dirinya tidak bersalah atas vonis pengadilan Irak yang menjatuhinya hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup. Vonis itu dijatuhkan Pengadilan karena Boughedir dinyatakan bersalah telah bergabung dengan kelompok radikal, Negara Islam Irak-Suriah atau ISIS.

Pengacara Boughedir menuding otoritas berwenang di Paris telah melakukan intervensi agar kliennya tidak kembali ke Prancis.

"Suami saya telah menipu saya dan mengancam akan pergi bersama anak-anak jika saya tidak mengikutinya ke Irak, tempat dimana dia bergabung dengan ISIS. Saya menentang ideologi kelompok radikal itu dan mengutuk tindakan suami saya," kata Boughedir, seperti dikutip dari situs ndtv.com.

Baca: Prancis Kesulitan Tangani 271 Milisi ISIS yang Pulang

Melina Boughedir. alarabiya.net

Advertising
Advertising

Baca: ISIS Bertanggung Jawab atas Penyerangan Pakai Belati di Prancis

Boughedir adalah ibu dengan empat anak. Dia hadir dalam persidangan dengan menggendong salah satu putrinya yang berusia dua tahun, dan ditemani tim pengacaranya dari Prancis. Sedangkan ketiga anaknya yang lain sudah pulang ke Prancis. Tim pengacara dari Perancis, William Bourdon, Martin Pradel dan Vincent Brengarth, menyatakan lega klien mereka terbebas dari vonis hukuman mati.

Boughedir sebelumnya pada Februari 2018 dijatuhi hukuman tujuh bulan penjara karena telah secara ilegal memasuki Irak. Dia telah diagendakan untuk dideportasi ke Prancis. Akan tetapi, pengadilan lain di Irak membawa Boughedir ke jalur hukum di bawah undang-undang anti-teror hingga pada akhir Minggu, 3 Juni 2018, dia dinyatakan bersalah karena bergabung dengan ISIS sehingga dijatuhi hukuman seumur hidup.

Persidangan terhadap Boughedir sebelumnya mengalami hambatan yang berasal dari Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian, yang memberikan pernyataan pada media Perancis bahwa Boughedir merupakan teroris membahayakan Irak. Le Drian mengatakan Boughedir adalah teroris, dimana kesimpulan ini berdasarkan lokasinya beraktivitas. Dalam hal ini, Boughedir dianggap beraktivitas di daerah Mosul yang menjadi markas ISIS dan kelompok-kelompok penentang pemerintah Irak. Untuk itu, Boughedir harus tunduk pada hukum anti-teroris Irak.

Pernyataan Le Drian mendapatkan kecaman dari tim pengacara Boughedir, William Bourdon. Dia melayangkan surat protes kepada Le Drian karena tindakannya dinilai telah menambah kesulitan dan tekanan kliennya selama persidangan.

Selain Boughedir, ada seorang perempuan Prancis yang pernah melewati kasus sama mengenai ancaman suami untuk pergi ke Irak. Yakni, Djamila Boutoutaou, 29 tahun, yang pada April 2018 juga menyatakan dirinya dijebak oleh suami.


NDTV.COM | NATIONALPOST.COM | AUDREY LOHO

Berita terkait

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

2 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

1 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

4 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

5 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

11 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

11 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

16 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

21 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya