Wapres Cina Ingin Pererat Hubungan dengan Rusia, Sindir Trump

Editor

Budi Riza

Minggu, 27 Mei 2018 15:01 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kedatangan Presiden Cina, Xi Jinping dalam pertemuan di Kremlin, Moskow, Rusia, 3 Juli 2017. REUTERS

TEMPO.CO, St. Petersburg – Wakil Presiden Cina Wang Qishan bertekad memperdalam kerja sama dengan Rusia sambil mengirim isyarat kepada Amerika Serikat soal praktik proteksionisme dalam kunjungan pertama ke luar negeri di St. Petersburg, Rusia, Sabtu, 26 Mei 2018.

Wang mengatakan pemerintah Cina dan Amerika sedang membahas sejumlah isu setelah ancaman Trump yang akan mengenakan kenaikan tarif impor untuk produk aluminium dan baja dari Cina.

Baca: Trump: Cina Perketat Penjagaan Perbatasan Korea Utara, karena?

Wang, yang tidak menyebut AS dalam pidatonya di forum itu, mengatakan kedua ekonomi terbesar dunia itu tidak mendapat keuntungan jika terjadi perang dagang. Namun, Cina saat ini telah menyiapkan diri jika keadaan berubah drastis.

Presiden Donald Trump bersama dengan Presiden Cina Xi Jinping, saat upacara penyambutan di Beijing, Cina, 9 November 2017. REUTERS/Thomas Peter

“Menempatkan kepentingan negara sendiri hanya akan mendapatkan hasil yang bertolak belakang,” kata Wang kepada forum ekonomi itu pada Jumat, 25 Mei 2018, seperti dilansir SCMP. “Kita harus menghindari perang dagang karena tidak ada pemenang dari perang ini.”

Baca: Militer Amerika Terkena Serangan Laser, Protes Cina

Pada saat yang sama, Wang menekankan pentingnya hubungan Cina dan Rusia sambil mengatakan Beijing, ”Ingin memperdalam hubungan strategis lewat kemitraan berdasarkan saling percaya dan dukung serta kesejahteraan bersama serta persahabatan lintas generasi.”

Wang juga mengatakan ini dalam pertemuan sebelumnya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Acara ekonomi ini dihadiri Putin, Direktur IMF Christine Lagarde, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Advertising
Advertising

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci

Wang menjelaskan bahwa hubungan Cina dan Rusia meningkat drastis. Perdagangan keduanya mencapai US$ 84 miliar atau sekitar Rp 1.200 triliun dengan kenaikan 20 persen. Saat ini, Wang melanjutkan, kedua negara mengerjakan 73 proyek pembangunan bersama dengan nilai US$ 100 atau sekitar Rp 1.400 triliun.

Hubungan Cina dan Amerika sedang memanas setelah pengenaan tarif impor komoditas aluminium dan baja oleh Trump sebesar masing-masing 10-25 persen. Cina membalas dengan menaikkan tarif untuk produk pertanian dan komponen pesawat terbang Amerika.

Putin bakal mengunjungi Cina pada Juni 2018 untuk menghadiri pertemuan puncak di Qingdao. Ini merupakan forum kerja sama keamanan Shanghai Cooperation Organization, yang dibentuk Cina dan Rusia. Dia bakal bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping.

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

7 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

12 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

23 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya