Ada 400 Bangunan di Wilayah Sengketa Subi Laut Cina Selatan

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 26 Mei 2018 07:39 WIB

Seorang pelaut kapal perusak kawal rudal USS Decatur mengawasi sitausi di laut melalui binokular, saat berlayar di Laut Cina Selatan, 4 Oktober 2016. USS Decatur dibayangi oleh tiga kapal Cina pada saat berlayar dekat Kepulauan Paracel, pada 21 Oktober 2016. Pentagon mengatakan bahwa Decatur melakuak patroli rutin tanpa pengawalan dan tidak melanggar hukum internasional. Gerald Dudley Reynolds/U.S. Navy

TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah gambar yang diambil dari satelit DigitalGlobe milik lembaga non-profit, Earthrise Media, memperlihatkan terdapat sekitar 400 gedung dibangun di pulau Subi wilayah kepulauan Spratly, Laut China Selatan. Para ahli mengatakan foto-foto ini mengindikasikan Beijing kemungkinan telah mengerahkan pasukan militernya ke pulau tersebut.

Baca: Cina Pasang Rudal di Laut Cina Selatan

Parade angkatan laut Cina di Laut Cina Selatan terlihat dari satelit pencitraan, 28 Maret 2018. CNN - Planet Labs

Baca: Cina Kritisi Amerika Serikat Cabut Undangan Latihan Militer

Pulau Subi berada di dekat Vietnam dan Filipina. Kedua negara ini terlibat dengan Cina dalam sengketa Laut Cina Selatan.

Advertising
Advertising

Melalui gambar-gambar satelit itu, terlihat banyak bangunan, radar dan bahkan sebuah lapangan basket yang diperkirakan dibangun di sana sejak 2014. Hampir ada sekitar 400 bangunan permanen di pulau itu.

"Subi telah menjadi pulau paling terkonstruksi oleh sebuah negara di Laut Cina Selatan," kata Dan Hammer, Pendiri Earthrise, seperti dikutip dari situs Businessinsider, Jumat, 25 Mei 2018.

Selain Subi, terdapat dua pulau buatan besar lainnya yaitu Mischief dan Fiery Cross, yang memiliki infrastruktur serupa. Diantaranya landasan rudal, fasilitas penyimpanan yang luas dan berbagai instalasi yang dapat melacak satelit, aktivitas militer asing dan komunitas.

Analisis keamanan Singapura, Collin Koh, dan sejumlah analisis lainnya mengatakan pulau Subi, Mischief dan Fiery Cross dapat menampung setidaknya 1.500 sampai 2.400 pasukan dalam sebuah resimen. Sedangkan para ahli keamanan regional mengindikasikan Subi mungkin akan menjadi rumah bagi pasukan militer pertama Cina yang bermarkas di jantung maritim Asia Tenggara.

Hingga berita ini ditulis, Kementerian Pertahanan Cina belum memberikan komentar terkait pembangunan yang terjadi di Pulau Subi maupun manfaat fasilitas-fasilitas yang ada di sana.

Sebelumnya, Beijing secara konsisten mengatakan fasilitas di Pulau Subi akan digunakan untuk kepentingan sipil dan pertahanan diri. Ding Dui, peneliti yang didukung oleh Pemerintah Cina untuk melakukan riset mengenai Laut Cina Selatan mengatakan Beijing membutuhkan adanya militer di Spartly untuk melindungi infrastruktur sipilnya.

Businessinsider | Reuters | CANDRIKA

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya