Mohammed bin Salman Harus Dijatuhkan, Ini Kata Pangeran Khaled

Kamis, 24 Mei 2018 10:23 WIB

Pangeran Khaled bin Farhan Al-Saud. [Carbonated.tv]

TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Arab Saudi yang hidup di pengasingan, Khaled bin Farhan Al-Saud, mengatakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman harus dijatuhkan sebelum Arab Saudi hancur akibat ulahnya.

Dalam keterangannya kepada Middle East Eye, sebagaimana dikutip Sputnik, dia mengatakan, "Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat Eropa, situasi di Arab Saudi itu ibarat gunung berapi yang siap meletus. Jika gunung berapi itu meletus, situasinya tidak hanya berdampak pada Arab Saudi atau kawasan Arab, tapi berdampak juga kepada kalian."

Baca: Tak Muncul di Depan Publik, Mohammed Bin Salman Sakit?

Pangeran Khaled juga memperingatkan, Eropa dan Amerika Serikat harus membayar tagihan akibat runtuhnya negara Arab Saudi. Dia menyatakan telah meminta pamannya menggulingkan pemerintahan Raja Salman yang dianggap tidak rasional, tidak menentu, dan bodoh dalam mengendalikan negara.

"Saya yakin, 99 persen anggota keluarga kerajaan, pasukan keamanan, dan angkatan bersenjata berada di belakang mereka jika paman-pamannya siap melakukan kudeta terhadap Raja Salman," ucapnya kepada Middle East Eye dalam sebuah sesi wawancara khusus.Perdana Menteri Inggris Theresa May menyambut Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman di London, 7 Maret 2018. (AP Photo / Alastair Grant)

Advertising
Advertising

Untuk melakukan semua itu, tulis Middle East Monitor, Pangeran Khaled telah meminta pamannya, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan Pangeran Muqrin bin Abdulazis, memimpin aksi tersebut guna mencegah kerusakan Arab Saudi lebih luas.

"Ada begitu banyak kemarahan di lingkungan keluarga kerajaan," ucapnya, seperti dikutip Middle East Eye.

"Saya ingin sampaikan kepada paman saya, Ahmed dan Muqrin. Keduanya adalah putra Abdulazis dan memiliki pendidikan tinggi serta fasih dan sanggup melakukan perubahan untuk hal yang lebih baik. Saya dapat katakan bahwa saya sepenuhnya berada di belakang mereka dan mendukung mereka."

Pangeran Khalid lahir dari seorang ayah Arab Saudi dan ibu asal Mesir. Dia mendapatkan suaka politik di Jerman pada 2013.

Raja Spanyol, Felipe VI, menerima kunjungan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, di Istana Zarzuela, Madrid, Kamis, 12 April 2018. Reuters

Arab Saudi diguncang gempa keluarga ketika Raja Salman mengangkat Putra Mahkota Mohammed bin Salman, 32 tahun, menjadi calon pemegang takhta kerajaan pada November 2017.

Baca: Mohammed bin Salman Dikabarkan Meninggal

Sejak ditunjuk menjadi calon pengganti ayahnya, dia telah menangkap sedikitnya 40 pangeran, 200 pejabat, dan mantan pejabat yang dianggap korupsi.

Selain itu, Mohammed bin Salman membuat gebrakan di Arab Saudi. Kaum perempuan diberikan kebebasan membawa mobil sendiri, datang ke stadion untuk menyaksikan sepak bola, ikut panjat tebing, ikut lomba lari maraton, dan boleh berbisnis tanpa harus meminta izin muhrimnya. Kebijakan ini sebelumnya tak mungkin ada di Arab Saudi.

Berita terkait

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

17 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

1 hari lalu

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

2 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

4 hari lalu

Warga Iran Kembali Berangkat Umrah setelah 9 Tahun Hubungan Buruk dengan Arab Saudi

Warga Iran berangkat untuk menunaikan ibadah umrah pertama kali dalam sembilan tahun setelah hubungan antara Iran dan Arab Saudi membaik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

5 hari lalu

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

9 hari lalu

Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

9 hari lalu

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

9 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

12 hari lalu

Iran Lakukan Serangan Balasan ke Israel, Begini Tanggapan Negara-negara di Kawasan Timur Tengah

Serangan balasan Iran ke Israel menuai beragam respons dari negara-negara di dunia, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Ribuan WNI di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1445 H di Wisma Indonesia Jeddah

15 hari lalu

Ribuan WNI di Arab Saudi Rayakan Idul Fitri 1445 H di Wisma Indonesia Jeddah

Sekitar 1.525 WNI hadir dari berbagai kalangan, seperti pekerja migran dan pelajar/mahasiswa, menghadiri perayaan Hari Raya Idul Fitri di KJRI Jeddah.

Baca Selengkapnya