Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pangeran Khaled: Ada Desakan Kudeta Terhadap Mohammed bin Salman

image-gnews
Pangeran Khaled bin Farhan.[Middle East Eye]
Pangeran Khaled bin Farhan.[Middle East Eye]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pangeran Saudi yang tidak setuju dengan kekuasaan Mohammed bin Salman, meminta pamannya untuk mengambil langkah menggulingkan Raja Salman dan mengambil alih kerajaan. Pangeran Khaled bin Farhan membujuk Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan Pangeran Muqrin bin Abdulaziz, dengan mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi di keluarga kerajaan Saudi oleh Salman yang memerintah dengan "tidak rasional, tidak tegas dan bodoh" telah melampaui klimaks.

Seperti yang dilaporkan Middle East Eye, 22 Mei 2018, dalam sebuah wawancara, Pangeran Khaled, yang mendapat suaka politik di Jerman pada tahun 2013, mengatakan bahwa jika Ahmed dan Muqrin ingin menyatukan kekuatan maka 99 persen dari anggota keluarga kerajaan, dinas keamanan dan tentara akan mendukung mereka.

Baca juga: Mohammed bin Salman dalam Silsilah Keluarga Kerajaan Arab Saudi

Pangeran Khaled mengatakan bahwa pernyataan Mamduh bin Abdulaziz, salah satu saudara tertua Raja Salman yang masih hidup, menunjukkan ketidaksukaan dengan keluarga kerajaan secara menyeluruh.

Baca: Mohammed bin Salman Dikabarkan Meninggal

"Ada begitu banyak kemarahan dalam keluarga kerajaan, saya mengambil informasi ini dan memohon kepada paman saya, Ahmed dan Muqrin, yang merupakan putra-putra Abdulaziz dan berpendidikan tinggi, fasih dan mampu mengubah hal-hal untuk lebih baik. Saya dapat mengatakan bahwa kita semua berada di belakang mereka dan mendukung mereka,” ujar Khaled.

Ahmed bin Abdulaziz, mantan wakil menteri dalam negeri dan menteri dalam negeri, mendapat dukungan dari pejabat penting pasukan keamanan dan dewan suku Arab, kata pangeran. Muqrin bin Abdulaziz awalnya ditunjuk sebagai putra mahkota oleh saudara laki-lakinya Salman, hanya untuk digantikan oleh Muhammad bin Nayef pada bulan April 2015. Ia kemudian digantikan oleh saat ini Mohammed bin Salman atau yang dikenal MBS pada Juni 2017.

Pangeran Khaled mengatakan dia telah menerima sejumlah besar pesan surel dari orang-orang di kepolisian dan angkatan bersenjata untuk mendukung niatnya, "Saya menganggap mereka memohon dan bukannya menuntut kepada Pangeran Ahmed bin Abdulaziz untuk mengambil inisiatif mengubah situasi saat ini."

Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman berbicara dengan seorang pangeran Saudi di Riyadh, Arab Saudi, 2012. Ia berusaha mendorong sejumlah reformasi sosial dengan dukungan dari ayahnya, Raja Salman. AP

Baca: Penasaran Publik pada Istri Putra Mahkota Mohammed bin Salman

Desakan untuk kudeta masih menjadi misteri apalagi muncul insiden tembakan yang terdengar di luar istana Ouja di Riyadh pada April. Menurut pernyataan resmi istana, tembakan berasal dari penjaga keamanan yang menembak jatuh sebuah drone mainan. Namun blogger anonim, Mujtahid, mengatakan istana diserang oleh dua mobil SUV bersenjata lengkap dan enam penjaga keamanan beserta dua penyerang tewas.

Sejak insiden ini Mohammed bin Salman tidak terlihat di muka publik yang memicu spekulasi bahwa Mohammed bin Salman tewas. Namun beberapa hari belakangan muncul gambar MBS bersama pemimpin negara untuk membantah isu. Berbeda dengan pernyataan resmi istana, pangeran Khaled mengatakan cerita soal drone adalah dalih.

Baca: Tak Muncul di Depan Publik, Mohammed Bin Salman Sakit?

"Secara pribadi saya yakin ini bukan usaha kudeta terhadap Mohammed bin Salman tapi lebih kepada tindakan protes kepadanya," tutur pangeran Khaled. Namun pangeran Khaled mengungkapkan jika MBS tetap berkuasa maka situasi di Arab Saudi ibarat gunung berapi yang siap meletus dan berdampak bukan hanya di Arab Saudi tetapi juga negara-negara Eropa.


Pangeran mengakui dia memuji beberapa reformasi yang diperkenalkan oleh Mohammed bin Salman, termasuk mengizinkan perempuan untuk mengemudi dan membatasi pengaruh otoritas keagamaan. Tapi ia menilai kebijakan ini dimaksudkan untuk menenangkan Barat, namun yang menjadi masalah sebenarnya di Arab adalah sistem politik, di mana raja memiliki kekuasaan mutlak untuk menunjuk hakim-hakim, anggota Dewan Syura dan pemerintah sendiri.

Sistem politik kerajaan mewakili kehendak raja dan tidak ada orang lain, dan ketika ada raja baru semuanya berubah. Pangeran Khaled mengatakan kerajaan Arab Saudi adalah kediktatoran dan sebelum Salman bertahta, setidaknya posisi kekuasaan dibagi tapi saat Mohammed bin Salman bertahta kekuasaan hanya terkonsentrasi di tangan satu orang.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Unik, Arab Saudi Pakai Stempel Paspor Khusus untuk Merayakan Ramadan

1 hari lalu

Ilustrasi paspor. shutterstock.com
Unik, Arab Saudi Pakai Stempel Paspor Khusus untuk Merayakan Ramadan

Stempel ini juga berfungsi sebagai pengingat akan perjalanan wisatawan dan makna spiritual dari kunjungan mereka ke Arab Saudi selama Ramadan.


Mengintip Masjid Cetak 3D Pertama Dunia di Arab Saudi

3 hari lalu

Masjid Abdulaziz Abdullah Sharbatly di Arab Saudi (Twitter/@W_Abdulwahed)
Mengintip Masjid Cetak 3D Pertama Dunia di Arab Saudi

Desain area outdoor terbuka masjid ini terinspirasi dari Hijr Ismail di samping Ka'bah di Masjidil Haram, Arab Saudi.


Raja Salman Kirim Pesan Ramadan: Hentikan Kejahatan Brutal di Palestina!

7 hari lalu

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam di Jeddah, Arab Saudi, 21 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Raja Salman Kirim Pesan Ramadan: Hentikan Kejahatan Brutal di Palestina!

Raja Salman dari Arab Saudi menyebut agresi militer Israel di Gaza sebagai kejahatan brutal.


Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

7 hari lalu

Suasana umat Islam melaksanakan salat Isya di Masjidil Haram selama bulan suci Ramadan, di kota suci Mekkah, Arab Saudi, 12 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Arab Saudi Umumkan 1 Ramadan Hari Ini, Iran Mulai Puasa Besok

Arab Saudi dan negara-negara di Teluk Arab menetapkan 1 Ramadan pada 11 Maret 2024, sementara Iran dan negara-negara di Asia Tenggara besok.


Senin atau Selasa? Ini Negara-negara yang Telah Umumkan Awal Ramadan 2024

7 hari lalu

Umat Islam  menunaikan shalat tarawih pertama di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Minggu, 10 Maret 2024. Dari penetapan hasil hisab, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Senin, 11 Maret 2024. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Senin atau Selasa? Ini Negara-negara yang Telah Umumkan Awal Ramadan 2024

Beberapa negara telah menetapkan awal Ramadan berdasarkan posisi hilal di wilayah mereka.


Viral Pekerja Migran Asal NTT Disiksa Majikan di Arab Saudi, Dubes RI: Sudah Dibawa Ke Rumah Transit

9 hari lalu

Seorang pekerja migran Indonesia di Arab Saudi, Andi Darmawati, mengaku disiksa oleh majikannya. Tiktok/darmawaty9708
Viral Pekerja Migran Asal NTT Disiksa Majikan di Arab Saudi, Dubes RI: Sudah Dibawa Ke Rumah Transit

Seorang pekerja migran asal NTT yang menjadi korban penyiksaan majikannya di Arab Saudi sudah dibawa ke rumah transit KBRI Riyadh.


Kasus Penyiksaan Pekerja Migran Asal NTT, Dubes RI di Riyadh Kirim Nota Diplomatik ke Kemenlu Arab Saudi

10 hari lalu

Seorang pekerja migran Indonesia di Arab Saudi, Andi Darmawati, mengaku disiksa oleh majikannya. Tiktok/darmawaty9708
Kasus Penyiksaan Pekerja Migran Asal NTT, Dubes RI di Riyadh Kirim Nota Diplomatik ke Kemenlu Arab Saudi

Seorang pekerja migran asal NTT mendapat penyiksaan dari majikannya di Arab Saudi. Kedubes RI telah mengirim surat ke kepolisian Alnaseem.


Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

12 hari lalu

Pemain Timnas Arab Saudi, Ali Al-Bulayhi. REUTERS/Ibraheem Al Omari
Arab Saudi Ajukan Diri sebagai Calon Tuan Rumah Piala Dunia 2034, Usung Tema Growing Together

Jika resmi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, Arab Saudi mengusung slogan Growing Together.


Kementerian Luar Negeri Tindak Lanjuti Kasus PMI yang Mengaku Disiksa Majikan di Arab Saudi

14 hari lalu

Seorang pekerja migran Indonesia di Arab Saudi, Andi Darmawati, mengaku disiksa oleh majikannya. Tiktok/darmawaty9708
Kementerian Luar Negeri Tindak Lanjuti Kasus PMI yang Mengaku Disiksa Majikan di Arab Saudi

Pemerintah Indonesia berkata telah menghubungi pihak berwenang hingga mengirim nota diplomatik ke Arab Saudi menyangkut kasus PMI yang mengaku disiksa majikannya.


Kisah Kota Kuno Al Ula yang Ditinggalkan Penduduknya dan Kini jadi Destinasi Populer Arab Saudi

14 hari lalu

Hegra di Arab Saudi (experiencealula)
Kisah Kota Kuno Al Ula yang Ditinggalkan Penduduknya dan Kini jadi Destinasi Populer Arab Saudi

Inti dari Al Ula adalah Hegra, yang dikenal juga sebagai Madain Saleh, situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi yang ditetapkan pada 2008.