Filipina Lakukan Upaya Diplomatik atas Cina di Laut Cina Selatan

Senin, 21 Mei 2018 18:11 WIB

F-22 Raptor adalah pesawat tempur paling canggih di dunia saat ini. Rusia dan Cina mengembangkan jet tempur siluman untuk menyaingi F-22 Raptor. Rusia menciptakan Su-57 yang telah menyelesaikan uji cobanya, sedangkan Cina telah mengoperasikan J-20 Chengdu bahkan mengirimnya ke Laut Cina Selatan. lockheedmartin.com

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina mengatakan resmi mengambil langkah diplomatik untuk menegaskan klaimnya di Laut Cina Selatan setelah jet pengebom Cina mendarat di pulau-pulau dan terumbu karang di wilayah yang disengketakan.

Baca: Sadar Militer Filipina Lemah, Duterte Ogah Perang Lawan Cina

Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan pada hari Senin, 21 Mei 2018, pihaknya sedang memantau perkembangan setelah jet pengebom Cina dilaporkan mendarat dan lepas landas dari pulau-pulau buatan di Laut Cina Selatan.

"Kami mengambil tindakan diplomatik yang tepat yang diperlukan untuk melindungi klaim kami dan akan terus melakukannya di masa depan," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Filipina, seperti dilansir Channel News Asia pada 21 Mei 2018.

Baca: Eksplorasi Laut Cina Selatan, Filipina Syaratkan Ini ke Cina

Pernyataan itu menambahkan Filipina akan selalu tegas dalam komitmen untuk melindungi setiap inci wilayah kedaulatannya.

Namun, Kementerian Luar Negeri tidak mau mengutuk tindakan Cina, yang menurut Washington dapat meningkatkan ketegangan dan mengguncang kawasan itu.

Advertising
Advertising

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan, jalur air strategis yang dilewati barang-barang yang dilalui laut senilai US $ 3 triliun setiap tahun. Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga memiliki klaim yang saling bertentangan di wilayah tersebut.

Klaim Cina turut dipertegas dengan membangun tujuh pulau buatan di rangkaian kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan dan mengubahnya menjadi pos-pos militer yang lengkap dengan lapangan terbang, radar, dan pertahanan rudal.

Baca: Presiden Duterte Minta Militer Kuasai Pulau di Laut Cina Selatan

Beijing mengatakan fasilitas militernya di Spratly murni untuk kepentingan pertahanan dan dapat melakukan apa yang disukainya di wilayahnya sendiri.

Sejumlah anggota parlemen Filipina sebelumnya mengkritisi Presiden Rodrigo Duterte karena tidak mengkonfrontasi Cina. Duterte dituding lebih mementingkan preferensi untuk usahanya menjalin persahabatan dengan Cina, meskipun telah mendapat sebuah keputusan yang menguntungkan dari pengadilan arbitrase di Den Haag pada tahun 2016.

Duterte mengatakan, dia tidak akan mengambil risiko konfrontasi dengan Cina dan telah menegaskan kembali keterbukaannya untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan bersama di perairan yang diyakini kaya akan minyak dan gas alam.

Duterte juga mengatakan Filipina tidak memiliki kekuatan yang memadai untuk mengkonfrontasi Cina terkait sengketa di Laut Cina Selatan.

CHANNEL NEWS ASIA|REUTERS|SOUTH CHINA MORNING POST

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

17 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

4 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

4 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya