Demi Yerusalem, Maroko Tunda Rencana Kota Kembar Dengan Guatemala

Minggu, 20 Mei 2018 13:27 WIB

Presiden Guatemala, Jimmy Morales dan istrinya, Hilda Patricia Marroquin, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan istrinya, Sara, serta Menteri Luar Negeri Guatemala, Sandra Jovel Polanco berfoto dalam acara peresmian Kedutaan Besar Guatemala di Yerusalem, 16 Mei 2018. [Reuters/Ronen Zvulum/Pool]

TEMPO.CO, Jakarta - Maroko menunda rencana untuk kemitraan kota kembar Rabat dengan Guatemala City sebagai protes pemindahan kedutaan besar Guatemala di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Hal ini disampaikan wakil walikota ibukota Rabat, Sabtu 19 Mei, seperti dilansir dari Reuters.

"Setelah keputusan Guatemala untuk mendirikan kedutaan besar di Al Quds (Yerusalem), dewan kota Rabat dengan suara bulat memutuskan untuk menunda pemeriksaan proyek kota kembar dengan Guatemala City sebagai solidaritas dengan rakyat Palestina," kata wakil walikota Rabat, Lahcen El Amrani.


Sebelumnya dewan kota Rabat sepakat pada proyek kerjasama kota kembar dengan Guatemala City minggu lalu. Guatemala telah membuka kedutaan besar di Rabat, Maroko, yang merupakan kedutaan besar Guatemala kedua di Afrika, pada November 2017.

Baca: Ikuti Jejak AS, Guatemala Resmikan Kedubes di Yerusalem

Sejumlah anggota geng motor Samson Riders melintasi jalan menuju Kedutaan Besar AS yang baru di Yerusalem saat melakukan konvoi dari Tel Aviv, 13 Mei 2018. Mereka menunggangi Harley Davidson saat menggelar konvoi tersebut. REUTERS

Advertising
Advertising

Guatemala membuka kedutaan besar di Yerusalem pada Rabu 16 Mei lalu, dua hari setelah Amerika Serikat meresmikan kedutaan besarnya di Yerusalem, yang membuat marah warga Palestina dan memicu kecaman dunia.

Israel menganggap Yerusalem sebagai ibukota seperti halnya Palestina juga berkeinginan untuk memiliki ibukota negara merdeka di Yerusalem. Namun sebagian besar negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel memiliki kedutaan di Tel Aviv dan tidak mengikuti langkah Amerika Serikat dengan alasan status Yerusalem masih harus ditentukan dalam pembahasan lebih lanjut.

Baca: Inggris Salahkan Amerika Serikat Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Sejak peresmian kedutaan baru Amerika Serikat di Yerusalem, tentara Israel telah menewaskan 60 demonstran Palestina di perbatasan di Gaza. Israel berdalih kerusuhan di perbatasan dihasut oleh Hamas, yang memiliki basis di Gaza. Namun Hamas membantah tudingan ini.

Sementara para pemimpin negara-negara Muslim telah menyerukan pasukan internasional untuk melindungi Palestina, menyusul pembunuhan 60 lebih pengunjuk rasa oleh pasukan Israel di Gaza sepekan ini, seperti dilansir dari Aljazeera.

Dalam KTT Organisasi Kerjasama Islam atau OKI di Istanbul menyuarakan tekad untuk mengambil tindakan terhadap negara-negara yang memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem, seperti yang telah dilakukan Amerika Serikat.

Berita terkait

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

32 hari lalu

Keluarga Sandera Ancam Bakar Israel jika Kesepakatan dengan Hamas Tidak Tercapai

Keluarga sandera Israel mengancam akan membakar negara jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak segera mencapai kesepakatan pertukaran sandera dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

38 hari lalu

Top 3 Dunia: Minggu Palma Dihalangi Israel, 4 Negara Eropa Siap Akui Negara Palestina

Berita Top 3 Dunia pada Senin 25 Maret 2024 diawali Israel menghalangi ribuan umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma

Baca Selengkapnya

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

39 hari lalu

Israel Halangi Umat Kristen Palestina Rayakan Minggu Palma di Yerusalem

Israel dilaporkan menghalangi umat Kristen dari Tepi Barat untuk merayakan Minggu Palma di Yerusalem.

Baca Selengkapnya

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

52 hari lalu

PBB Waswas Ada Provokasi di Tempat Suci Yerusalem Timur

Juru bicara PBB berkomentar tentang insiden pasukan Israel menghalangi warga Palestina untuk salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

Baca Selengkapnya

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

53 hari lalu

Selama Ramadan, Ini Kekhawatiran Warga Palestina di Yerusalem

Ketika warga Palestina bersiap menyambut Ramadan, banyak yang khawatir pihak keamanan dan kelompok sayap kanan Israel akan memicu kerusuhan.

Baca Selengkapnya

7 Tradisi Ramadan Unik dari Berbagai Negara

56 hari lalu

7 Tradisi Ramadan Unik dari Berbagai Negara

Menyambut bulan Ramadan, masyarakat di berbagai belahan dunia melakukan berbagai aktivitas yang menjadi tradisi mereka setiap tahun.

Baca Selengkapnya

6 Negara dengan Tradisi Ramadan yang Menarik Kunjungan Wisatawan

4 Maret 2024

6 Negara dengan Tradisi Ramadan yang Menarik Kunjungan Wisatawan

Arab Saudi, Dubai, Maroko, dan negara-negara ini memiliki tradisi Ramadan yang kental sehingga menarik banyak wisatawan.

Baca Selengkapnya

UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

3 Maret 2024

UPN Veteran Jakarta dan Aktivis HAM Selenggarakan Kuliah Daring Bahas Konflik Sahara Barat

UPN Veteran Jakarta dan para aktivis HAM menyelenggfarakan kuliah daring membahas konflik Sahara Barat yang masih terus berlangsung.

Baca Selengkapnya

Dukung Gaza, Pengedar Ganja Maroko Boikot Bandar Narkoba Israel

13 Februari 2024

Dukung Gaza, Pengedar Ganja Maroko Boikot Bandar Narkoba Israel

Ganja Maroko dicari di seluruh dunia sebagai produk premium berkualitas tinggi, dengan perkiraan nilai perdagangan tahunan mencapai miliaran dollar.

Baca Selengkapnya

Pemilu di Luar Negeri, WNI di Maroko Tempuh Ratusan Kilometer ke TPS

12 Februari 2024

Pemilu di Luar Negeri, WNI di Maroko Tempuh Ratusan Kilometer ke TPS

WNI yang tinggal di Maroko rela menempuh jarak hingga ratusan kilometer demi mengikuti pemilu 2024.

Baca Selengkapnya