Pengamat: Konflik di Gaza Sebabkan Perdamaian Timur Tengah Mundur

Editor

Budi Riza

Jumat, 18 Mei 2018 15:16 WIB

Para pengunjuk rasa membakar bendera AS saat unjuk rasa di dekat Kedutaan Besar AS untuk mengutuk kekerasan Jalur Gaza yang menyebabkan puluhan orang Palestina tewas, di Manila, Filipina, 17 Mei 2018. (AP Photo/Bullit Marquez)

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik Timur Tengah, Hamdan Basyar, mengatakan proses perdamaian di Timur Tengah mengalami kemunduran pasca tewasnya sekitar seratus warga Gaza, yang ditembak pasukan Israel saat berunjuk rasa di perbatasan kedua wilayah.

“Sikap Israel yang mau menang sendiri sulit diterima Palestina dan pendukungnya,” kata Hamdan kepada Tempo, Jumat, 18 Mei 2018.

Baca: Afrika Selatan: Aksi Israel di Gaza Seperti Nazi ke Kaum Yahudi

Advertising
Advertising

Hamdan, yang merupakan peneliti utama di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan perlu ada terobosan untuk menghukum Israel karena mau menang sendiri. “Artinya Israel perlu dikucilkan,” kata dia. “Tapi masalahnya Trump yang selalu membela.”

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, merupakan Presiden pertama dari negara itu yang menyatakan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Trump juga merupakan negara barat pertama yang memindahkan kantor Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Kota Yerusalem pada Senin, 14 Mei 2018.

Baca: Rusia, Turki dan Kanada Desak Israel Akhiri Kekerasan di Gaza

Langkah Trump ini, seperti dilansir Reuters, memicu unjuk rasa warga Palestina khususnya di Jalur Gaza di area pagar perbatasan dengan Israel. Pasukan Israel menembaki para pengunjuk rasa ini sehingga korban tewas mencapai sekitar 100 orang.

Hamdan mengatakan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, harus menjalani reformasi. Ini untuk menghilangkan hak veto agar AS tidak bisa menghalangi DK PBB untuk bisa menghukum Israel.

Menurut Hamdan, pemindahan kantor Kedubes AS itu sebagai kemenangan Israel dan kekalahan Palestina. “Ini jelas memperkuat pemerintahan Netanyahu. Yang berarti ini kekalahan bagi kelompok Peace Now di Israel,” kata dia, yang juga pengajar program pasca sarjana program studi Timur Tengah dan Islam di Universitas Indonesia.

Menurut Hamdan, langkah Trump ini tidak akan menyurutkan usaha Palestina dan pendukungnya seperti Organisasi Kerja Sama Islam untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Dia berpendapat Vatikan akan terus berupaya mendorong perdamaian di Timur Tengah dan sebuah negara Palestina merdeka. Saat ini, jumlah korban tewas di Gaza telah mencapai sekitar 100 orang.

Berita terkait

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

3 jam lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

3 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

4 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

8 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya