Korea Utara Peringatkan AS: Denuklirisasi Tidak Seperti Libya

Kamis, 17 Mei 2018 14:11 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani buku tamu di sebelah Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, di dalam Gedung Perdamaian di desa Panmunjom di Zona Demiliterisasi, Korea Selatan, 27 April 2018. Kim Jong Un dan Moon Jae-In menandatangani pernyataan untuk mengakhiri perang Korea. (Korea Summit Press Pool via AP)

TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara memperingatkan Amerika Serikat bahwa program denuklirisasi di Korea Utara tidak akan seperti yang terjadi di Libya. Denuklirisasi Libya yang dilakukan atas desakan Amerika Serikat berujung dengan kehancuran negara itu dan tewasnya Muammar Gaddafi.

Libya membuat taruhan buruk ketika menukar program nuklirnya yang baru lahir demi keluar dari sanksi ekonomi negara-negara Barat. Libya secara sukarela menghentikan ambisi nuklirnya pada tahun 2003.

Baca: Kim Jong Un Ancam Batalkan Pertemuan, Trump : Kami Masih Menunggu

Amerika Serikat dan sekutu Eropanya memulai aksi militer melawan Libya untuk mencegah pembantaian yang dilakukan Gaddafi terhadap warga sipil. Gaddafi akhirnya digulingkan dalam kudeta yang didukung Barat dan dibunuh pada tahun 2011.

Korea Utara sejak lama menghubungkan kejatuhan Libya dengan keputusan untuk menghentikan program nuklirnya atas desakan Amerika Serikat.

Ketakutan untuk menemui nasib yang sama seperti Libya menjadi pertimbangan Korea Utara selama bertahun-tahun.

Advertising
Advertising

Pada 2011, setelah Amerika Serikat dan sekutu meluncurkan serangan udara di Libya, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho mengatakan denuklirisasi negara Afrika Utara itu telah menjadi taktik invasi untuk melucuti negara.

Menurut Korea Utara, seandainya Gaddafi tidak menghentikan program nuklirnya, kemungkinan dia hidup.

AS-Cina Sepakati Denuklirisasi Korea Utara

Baca: AS-Korsel Latihan Tempur, Korea Utara Ancam Batalkan KTT

Pada 2016, tak lama setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir, kantor berita Korea Utara, KCNA, membuat referensi langsung ke Libya dan Irak.

"Sejarah membuktikan penangkal nuklir yang kuat berfungsi sebagai pedang berharga terkuat untuk membuat frustrasi agresi asing," demikian tulis KCNA saat itu, seperti dilansir New York Times pada 17 Mei 2018.

"Runtuhnya rezim Saddam Hussein di Irak dan Gaddafi di Libya tidak bisa lepas dari keputusan mereka untuk menghentikan pembangunan nuklirnya."

Meskipun begitu, Korea Utara menegaskan kasusnya sedikit berbeda karena telah sukses membangun senjata nuklir dengan serangkaian uji coba yang berhasil dilakukan. Sementara Libya dan Irak belum sampai ke tahap yang dicapai Pyongyang.

Baca: AS Ajukan Syarat Dialog, Korea Utara: Jangan Salah Menilai

Korea Utara sejauh ini telah menguji enam senjata nuklir. Badan intelijen Amerika percaya, Korea Utara memiliki 20 hingga 60 lebih senjata nuklir serta rudal balistik antarbenua yang mampu menyerang Amerika Serikat.

Hal itu memaksa Amerika Serikat menjatuhkan sanksi yang menghambat pertumbuhan ekonomi negara komunis itu. Sanksi yang akhirnya memaksa Kim Jong Un bersedia berunding dengan Trump pada 12 Juni mendatang di Singapura.

Namun, dalam pernyataan melalui KCNA pada Rabu, 16 Mei 2018, Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Kim Kye Gwan mengatakan negaranya akan mempertimbangkan kembali pertemuan bersejarah itu jika Amerika Serikat bersikeras agar Pyongyang melepaskan senjata nuklirnya.

CNBC|NEW YORK TIMES

Berita terkait

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

28 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

1 Februari 2024

10 Negara Paling Korup di Dunia Versi Transparency International, Korea Utara Nomor Berapa?

Transparency International merilis hasil Indeks Persepsi Korupsi. Berikut 10 negara paling korup di dunia.

Baca Selengkapnya

Bek Timnas Indonesia Blunder dalam Uji Coba Lawan Libya, Elkan Baggott: Tak Boleh Terjadi Lagi

6 Januari 2024

Bek Timnas Indonesia Blunder dalam Uji Coba Lawan Libya, Elkan Baggott: Tak Boleh Terjadi Lagi

Elkang Baggot merasa kecewa dengan kekalahan timnas Indonesia atas Libya. Tidak boleh melakukan kesalahan saat Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya

Update Poin dan Peringkat FIFA Timnas Indonesia Setelah Kalah dari Libya 1-2

6 Januari 2024

Update Poin dan Peringkat FIFA Timnas Indonesia Setelah Kalah dari Libya 1-2

Poin peringkat FIFA Timnas Indonesia berkurang setelah dikalahkan Libya.

Baca Selengkapnya

Yakob Sayuri Akui Masih Banyak Kekurangan Meski Cetak Gol Timnas Indonesia ke Gawang Libya

6 Januari 2024

Yakob Sayuri Akui Masih Banyak Kekurangan Meski Cetak Gol Timnas Indonesia ke Gawang Libya

Yakob Sayuri bertekad untuk memperbaiki kekurangannya demi tampil lebih baik di laga Timnas Indonesia di Piala Asia 2023.

Baca Selengkapnya

Hasil FIFA Matchday: Babak Pertama, Timnas Indonesia Tertinggal 1-2 dari Libya

5 Januari 2024

Hasil FIFA Matchday: Babak Pertama, Timnas Indonesia Tertinggal 1-2 dari Libya

Timnas Indonesia sempat unggul lewat gol Yakob Sayuri pada awal babak pertama melawan Libya di uji coba FIFA Matchday.

Baca Selengkapnya

Jika Timnas Indonesia Kalahkan Libya, Segini Poin Ranking FIFA yang akan Didapat

5 Januari 2024

Jika Timnas Indonesia Kalahkan Libya, Segini Poin Ranking FIFA yang akan Didapat

Duel uji coba kedua timnas Indonesia vs Libya untuk persiapan Piala Asia 2023 akan masuk perhitungan poin ranking FIFA.

Baca Selengkapnya

Prediksi Timnas Indonesia vs Libya: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

5 Januari 2024

Prediksi Timnas Indonesia vs Libya: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan Pemain

Keberhasilan dalam duel di lini tengah akan menjadi kunci bagi timnas Indonesia atau Libya untuk memperbesar peluang menang.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Ungkap Alasan Mainkan Justin Hubner dan Ubah Posisi Witan Sulaeman saat Timnas Indonesia vs Libya

3 Januari 2024

Shin Tae-yong Ungkap Alasan Mainkan Justin Hubner dan Ubah Posisi Witan Sulaeman saat Timnas Indonesia vs Libya

Laga uji coba pertama antara Timnas Indonesia vs Libya membuat Shin Tae-yong mendapatkan sorotan.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Janji Turunkan Skuad Terbaik di Laga Kedua Timnas Indonesia vs Libya

3 Januari 2024

Shin Tae-yong Janji Turunkan Skuad Terbaik di Laga Kedua Timnas Indonesia vs Libya

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong mulai mempersiapkan tim jelang uji coba kedua melawan Libya.

Baca Selengkapnya