OPCW Pastikan Senjata Kimia Digunakan di Suriah
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 17 Mei 2018 06:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau OPCW membenarkan gas klorin diduga kuat telah digunakan sebagai senjata kimia untuk menyerang kota Saraqeb, Suriah pada Februari 2018.
Dikutip dari situs english.alarabiya.net pada Rabu, 16 Mei 2018, temuan tim OPCW di lapangan menyimpulkan klorin telah dilepaskan dari tabungnya secara mekanik yang telah berdampak di kota Saraqeb dan wilayah sekitarnya pada 4 Februari 2018.
Baca: Pusat Penelitian Senjata Kimia Suriah Target Rudal AS dan Sekutu
Baca: Rusia Veto Amerika Serikat Soal Senjata Kimia di Suriah
Reuters.com pada Rabu, 16 Mei 2018, mewartakan berdasarkan serangkaian hasil uji labolatorium terkonfirmasi adanya kehadiran racun kimia dari senjata yang ditembakkan pada Februari 2018 di wilayah pinggir Suriah. Namun dalam laporan OPCW, tidak disebutkan pihak mana yang menembakkan senjata kimia di kota Saraqib. Kota Saraqib adalah wilayah Suriah yang dikuasai kelompok pemberontak di provinsi Idlib.
Dugaan serangan senjata kimia di Saraqib telah membuat beberapa warga sipil Suriah dirawat karena mengalami kesulitan bernafas. Kesimpulan OPCW dibuat berdasarkan temuan dua tabung yang mengandung klorin, kesaksian para saksi mata dan sample lingkungan yang semuanya mengkonfirmasi adanya kehadiran yang tak biasa zat klorin.
Sebelumnya tim gabungan OPCW-PBB untuk Suriah menyimpulkan bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan racun sarin dan klorin sehingga menewaskan dan melukai ratusan warga sipil. Kelompok pemberontak pun ditemukan telah menggunakan sulfur meski dalam skala kecil.
Menjawab tuduhan itu, Presiden Suriah, Bashar al-Assad pun menyangkalnya. Assad menegaskan pihaknya tidak menggunakan senjata kimia dan sebaliknya menuding kelompok-kelompok pemberontak yang telah melancarkan serangan.