54 Dubes di Israel Boikot Pembukaan Kedubes Amerika di Yerusalem

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Selasa, 15 Mei 2018 12:31 WIB

Para demonstran Palestina berlarian saat tentara Israel menembakan gas air mata ketika menolak kedubes AS pindah ke Yerusalem dan jelang peringatan Nakba ke-70 di Gaza, 14 Mei 2018. Tentara Israel menewaskan 59 demonstran Palestina. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 54 dari 86 duta besar untuk Israel memboikot upacara perayaan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Kota Yerusalem, yang digelar Kementerian Luar Negeri Israel.

Sebagian besar negara anggota Uni Eropa tidak berpartisipasi dalam upacara itu karena mereka memiliki kebijakan tegas terhadap pemindahan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Duta besar Rusia, Mesir, India, Jepang, dan Meksiko juga tidak menghadiri perayaan itu.

Baca: Genosida di Gaza, Turki Tarik Dubes dari Israel -- Amerika

Advertising
Advertising

Menurut Middle East Monitor dalam laporannya dengna mengutip media Israel, Haaretz, pada Senin, 14 Mei 2018, 32 duta besar berpartisipasi dalam upacara ini. Ini termasuk hanya empat dari negara-negara UE, seperti Austria, Hungaria, Rumania dan Republik Ceko. Ada juga lima negara Eropa yang bukan anggota seperti Albania, Makedonia, Serbia, Ukraina dan Georgia.

Para duta besar dari 12 negara Afrika juga menghadiri upacara itu seperti Angola, Kamerun, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Pantai Gading, Kenya, Sudan Selatan, Tanzania, Ethiopia, Nigeria, Zambia dan Rwanda.

Baca: Saat Geng Motor Israel Rayakan Peresmian Kedubes AS di Yerusalem

Dari Amerika Tengah, duta besar lima negara terlihat hadir, seperti Republik Dominika, El Salvador, Guatemala, Panama dan Honduras. Dan dari Amerika Selatan, hanya Paraguay dan Peru yang berpartisipasi. Empat negara Asia menghadiri perayaan: Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

Kedutaan besar Amerika Serikat dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem pada Senin, 14 Mei 2018 waktu setempat. Delegasi AS tiba di Israel Minggu pagi dengan dipimpin putri Presiden AS Donald Trump, Ivanka, suaminya Jared Kushner dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, untuk menghadiri upacara pembukaan kedutaan.

Pada 6 Desember 2017, Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota Israel, yang memicu kemarahan dunia, negara Arab dan Muslim.

Warga Palestina di Jalur Gaza menolak pemindahan itu dan menggelar unjuk rasa menolak pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem di perbatasan wilayah dengan Israel. Reuters melansir sebanyak 58 warga Palestina tewas tertembak peluru tajam pasukan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sekitar 2700 warga terluka akibat peluru tajam, gas air mata dan berbagai senjata lainnya.

Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 jam lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

13 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

15 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

17 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

18 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

19 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

23 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

1 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya