Hadapi Demonstran Gaza, Israel Gunakan Peluru dan Gas Mematikan?

Jumat, 4 Mei 2018 19:17 WIB

Seorang petugas medis Palestina ditodongkan senjata oleh tentara Israel saat berusaha menolong pengunjuk rasa yang terluka saat bentrok di Tepi Barat, 12 Maret 2018. REUTERS/Mohamad Torokman

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel dikabarkan menggunakan peluru ledak saat demonstrasi Gaza. Dikutip dari Aljazeera, Jumat 4 Mei 2018, peluru ledak atau yang dijuluki "peluru kupu-kupu" ini memberikan dampak mematikan dan luka parah kepada korbannya. Temuan ini berdasarkan laporan petugas medis yang menangani para korban.

Petugas medis menemukan kasus korban jiwa ditembak dengan peluru jenis baru yang meledak ketika menembus jaringan kulit dan merobek pembuluh bahkan hingga tulang.

24 korban yang diamputasi hanya terkena satu peluru yang ditembakkan penembak jitu Israel, termasuk jurnalis Yasser Murtaja dan Ahmad Abu Hussein yang tewas setelah ditembak di bagian perut saat meliput demonstrasi.

"Seluruh organ dalam korban hancur," ujar Ashraf Al-Qedra, juru bicara kementerian kesehatan Gaza.

Baca: Israel Usir Aktivis Hak Asasi Manusia Amerika Serikat

Advertising
Advertising

Jurnalis Palestina berusia 30 tahun Yasser Murtaja dievakuasi usai tewas tertembak oleh pasukan Israel di perbatasan Jalur Gaza. Kameramen Palestina untuk Ain Media tersebut meninggal pada hari Sabtu, 6 April 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Lebih lanjut al-Qedra memberikan informasi rinci dampak dari peluru. Peluru biasa hanya menembus jaringan kulit dan daging, namun peluru jenis ini meledak dan memberikan luka besar begitu menembus kulit, dan jika mengenai kaki mengakibatkan kaki hancur total. Al-Qedra juga menyebut peluru ini adalah yang paling mematikan yang digunakan tentara Israel sejauh ini.

Petugas medis wanita Palestina Razan Al-Najar memberikan pengobatan kepada para pendemo saat terjadinya bentrokan di perbatasan Israel-Gaza, di Jalur Gaza selatan 1 April 2018. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa


Staf Medis dari Doctors Without Borders (MSF) yang berdinas di Gaza mengatakan, pasien yang ditembak dengan peluru ini menderita luka tak lazim dan harus ditangani dengan operasi pembedahan yang rumit.

Baca: Pertama Kali Israel Tebar Brosur di Gaza Palestina, Ini Isinya

Alaa Al-Daly disambut oleh sang ibu setibanya di kediamannya setelah mendapat perawatan di umah sakit di Gaza, Palestina, 18 April 2018. Ia sempat memohon untuk mendapat pengobatan di luar Gaza. Namun militer Israel menolak bantuan medis untuk warga Palestina yang ikut serta dalam aksi demonstrasi mengenang hari pengusiran tersebut. REUTERS/Suhaib Salem

Hingga kini sedikitnya 45 warga Palestina tewas sejak demonstrasi sejak satu bulan lalu. Sementara 7.000 warga Palestina terluka dalam peringatan hari Nakba di perbatasan Gaza dan Israel.


Peluru ledak telah dilarang secara internasional dalam Konvensi Hague tahun 1899 karena menyebabkan luka yang tidak perlu dan kesakitan yang amat sangat, akibat luka besar yang dihasilkan peluru.

Seorang demonstran wanita dievakuasi setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel dalam aksi protes di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan, 27 April 2018. Sejumlah pendemo terluka dalam aksi ini. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

Baca: Israel Membela Diri Atas Serangan di Perbatasan Gaza Palestina


Selain peluru mematikan, juga ditemukan kasus penggunaan gas beracun terhadap demonstran. Gas kuning kehijauan yang ditemukan, menyebabkan korban yang terpapar kejang dan menderita kesulitan bernafas, pusing, serta peningkatan detak jantung. Dilaporkan 75 korban dilarikan ke rumah sakit akibat terdampak gas ini.

Sementara juru bicara dari angkatan bersenjata Israel menolak tuduhan ini.

"IDF hanya menggunakan persenjataan yang disetujui oleh hukum internasional. Tidak ada peluru mematikan jenis baru atau gas beracun yang digunakan dalam demonstrasi di Jalur Gaza," tulis juru bicara militer Israel.

Berita terkait

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

19 menit lalu

Lima Protes Mahasiswa yang Mengubah Sejarah

Gelombang protes mahasiswa pro-Palestina sedang terjadi di seluruh bagian dunia, sebuah gerakan yang diharapkan dapat menghentikan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

1 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

2 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

4 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

4 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

5 jam lalu

Dari AS, Protes Mahasiswa Pro-Palestina Menyebar ke Negara-negara Ini

Mahasiswa di kampus-kampus di seluruh dunia menggelar unjuk pro-Palestina untuk memprotes genosida di Gaza oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

7 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya