TEMPO.CO, Jakarta - Israel mengusir empat aktivis hak asasi Amerika Serikat yang berniat mengunjungi Israel dan Palestina. Sebelum diusir pulang, keempatnya ditahan di bandara internasional Ben Gurion pada akhir pekan.
Para aktivis tersebut, Middle East Monitor melaporkan, adalah bagian dari kelompok "Delegasi Keadilan", berikut 19 pembela hak asasi manusia dari Amerika Serikat. Mereka terdiri dari para guru besar hukum, pengacara dan pimpinan organisasi hak asasi manusia.
Baca: Selama April, Israel tangkap 450 Warga Palestina, 2 Orang Tewas
Demonstran wanita mengibarkan bendera Palestina selama bentrokan dengan pasukan Israel saat aksi protes di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan, 27 April 2018. Aksi protes di perbatasan ini sering diwarnai dengan bentrokan dengan tentara Israel. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
Pusat Konstitusional Hak Asasi Manusia (CCR), kelompok yang mengorganisir kegiatan, mengatakan kepada media, kehadiran mereka ke Israel bertujuan menyaksikan situasi hak asasi manusia di Israel dan Palestina, termasuk mengetahui cerita pengusiran sistemik dan rasisme inskonstitusional.Seorang demonstran wanita dievakuasi setelah menghirup gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel dalam aksi protes di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan, 27 April 2018. Sejumlah pendemo terluka dalam aksi ini. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
"Kunjungan aktivis hak asai manusia Amerika Serikat itu terkait dengan pelanggaran hak asasi manusia di Israel dan tewasnya 47 warga Palestina pada aksi 30 Maret 2018," tulis Middle East Monitor.
Baca: Mohammed bin Salman Desak Palestina Terima Tawaran Trump atau...
Tentara Israel melakukan kekerasan ketika menghadapi unjuk rasa damai warga Palestina pada 30 Maret 2018. Aksi yang berlangsung di pagar perbatasan Jalur Gaza dengan Israel tersebut untuk memperingati hari pengusiran oleh Israel pada 1948.