Hakim Myanmar Percaya Kesaksian Polisi 2 Jurnalis Reuters Dijebak

Rabu, 2 Mei 2018 18:30 WIB

Polisi Myanmar menahan dua jurnalis Reuters, Wa Lone, 32 tahun, (mengacungkan dua jempol) dan Kyaw Soe Oo, 28 tahun, karena meliput peristiwa pembantaian warga etnis Rohingya oleh militer Myanmar. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Hakim Myanmar mengatakan pengadilan percaya pada kesaksian seorang polisi yang menyatakan 2 jurnalis Reuters telah dijebak oleh pihak berwenang untuk kemudian ditangkap akhir tahun lalu.

Hakim Ye Lwin, pada Rabu, 2 Mei 2018 menerima kesaksian Kapten Polisi Moe Yan Naing, yang mengatakan seorang perwira senior telah memerintahkan polisi untuk menjebak salah satu dari dua jurnalis yang ditangkap pada Desember 2017.

Baca: Ungkap di Balik Penangkapan 2 Jurnalis, Polisi Myanmar Dipenjara

"Kita perlu menanyainya lebih lanjut," kata Hakim Ye Lwin, seperti dilansir Reuters pada 2 Mei 2018.

Ye Lwin kemudian meminta agar Moe Yan Naing dibawa ke Pengadilan pada persidangan 9 Mei mendatang.

Sebelumnya, jaksa penuntut memanggil Moe Yan Naing untuk bersaksi dalam kasus kepemilikan dokumen rahasia negara oleh 2 jurnalis Reuters, Wa Lone, 32, dan Kyaw Soe Oo, 28.

Advertising
Advertising

Namun pekan lalu jaksa penuntut meminta pengadilan untuk menyatakannya sebagai saksi yang tidak dapat diandalkan setelah pengakuan mengejutkan terkait penangkapan 2 jurnalis tersebut.

Baca: Ditahan Myanmar, Jurnalis Reuters: Saya Percaya Demokrasi

Jaksa berargumen kapten polisi itu menceritakan kisah yang berbeda kepada penyidik ketika dia ditangkap. Mereka juga mengatakan Moe Yan Naing menyimpan dendam terhadap aparat kepolisian karena dia menghadapi dakwaan.

Monolak permintaan itu, Hakim Ye Lwin memutuskan kesaksian kapten polisi itu tidak bertentangan dengan pernyataan sebelumnya yang dibuat untuk para penyelidik pada saat ditangkap.

Hakim mengatakan Moe Yan Naing adalah anggota kepolisian sehingga tidak pantas menganggapnya sebagai saksi yang tidak dapat diandalkan.

Baca: Myanmar Undang Jurnalis ke Rakhine, Ini Temuan Aneh Soal Rohingya

Moe Yan Naing ditangkap pada 12 Desember 2017, hari yang sama Wa Lone dan Kyaw Soe Oo ditahan oleh polisi. Ketiganya saat itu ditahan karena bertemu untuk membongkar kisah pembantaian terhadap 10 pria etnis muslim Rohingya di Inn Din, Rakhine barat.

Moe Yan Naing pekan lalu dijatuhi hukuman satu tahun penjara oleh korpsnya karena melanggar Undang-Undang Disiplin Kepolisian Nasional.

Pengacara 2 jurnalis Reuters, Khin Maung Zaw menyambut baik keputusan hakim yang menurutnya akan membawa angin segar bagi kebebasan pers di Myanmar.

Berita terkait

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

4 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

8 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya