Ungkap di Balik Penangkapan 2 Jurnalis, Polisi Myanmar Dipenjara

Selasa, 1 Mei 2018 17:52 WIB

Polisi Myanmar menahan dua jurnalis Reuters, Wa Lone, 32 tahun, (mengacungkan dua jempol) dan Kyaw Soe Oo, 28 tahun, karena meliput peristiwa pembantaian warga etnis Rohingya oleh militer Myanmar. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat polisi Myanmar, yang mengungkap kebenaran di balik penangkapan 2 jurnalis Reuters, dijatuhi hukuman penjara untuk waktu yang tidak ditentukan. Dia mendapat hukuman setelah dituduh melanggar Undang-Undang Disiplin Kepolisian Nasional.

Baca: Ditahan Myanmar, Jurnalis Reuters: Saya Percaya Demokrasi

Kapten Moe Yan Naing ditahan sejak akhir tahun lalu bersama 2 jurnalis Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo. Ketiganya saat itu ditahan karena bertemu untuk membongkar kisah pembantaian terhadap 10 pria etnis muslim Rohingya di Inn Din, Rakhine barat.

Sejak ditahan pada 12 Desember 2017, Moe Yan Naing akhirnya disidangkan pada 20 April 2018. Saat itu ia mengaku diperintahkan pimpinan di kesatuannya untuk menjebak 2 jurnalis itu.

Dia mengatakan, rekannya diperintahkan menghubungi Wa Lone dan Kyaw Soe Oo untuk bertemu di restoran guna menyerahkan dokumen rahasia. Namun itu adalah upaya untuk menjebak kedua jurnalis tersebut.

Baca: Myanmar Undang Jurnalis ke Rakhine, Ini Temuan Aneh Soal Rohingya

"Brigadir Jenderal Polisi Tin Ko Ko dengan marah meneriakkan bahwa jika kami tidak menangkap Wa Lone dan yang lain, dia akan menempatkan kami semua ke penjara," kata Kapten Moe Yan Naing di pengadilan, seperti dilansir Myanmar Times pada 1 Mei 2018.

Advertising
Advertising

Kesaksian Moe Yan Naing oleh hakim tidak kompeten dan tidak dapat diandalkan, selain juga menyebutkan kesaksian itu dibuat karena sakit hati atas penangkapannya.

Dampak dari kesaksian petugas polisi itu telah membawa keluarganya dalam penderitaan. Istrinya Daw Tu Tu mengatakan sehari setelah kesaksian suaminya, keluarganya diperintahkan untuk segera mengosongkan tempat tinggal mereka di asrama polisi.

Baca: Dunia Internasional Desak Myanmar Lepas Jurnalis yang Ditahan

Dia mengakui keluarganya menghadapi kesulitan karena suaminya tidak menerima gaji sejak dia dipenjara pada 12 Desember 2017, hari ketika dua wartawan ditangkap.

Juru bicara polisi Kolonel Myo Thu Soe mengatakan pada Minggu, 29 April 2018, Moe Yan Naing dibawa ke Penjara Insein di Yangon untuk menjalani hukumannya. Pengacaranya mengatakan akan mengirim surat kepada Presiden Myanmar, U Win Myint untuk memintanya agar meninjau kembali kasus tersebut.

MYANMAR TIMES|REUTERS|TIME

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

18 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya