Cina Bangun Pangkalan Kapal Selam di Laut Cina Selatan

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Yon Yoseph

Selasa, 24 April 2018 06:05 WIB

AP/Guang Niu

TEMPO.CO, Jakarta - Cina sedang membangun pangkalan angkatan laut baru di kawasan Laut Cina Selatan untuk tempat penempatan kapal selam canggih, baik yang berawak maupun yang tidak berawak. Pangkalan itu akan berlokasi di Sanya, kota di ujung selatan pulau Hainan.

Baca: Cina Latihan Siaga Perang di Laut Cina Selatan

Beberapa media lokal melaporkan para pekerja mulai meneliti tempat di Sanya untuk mengumpulkan data sebelum mulai membangunnya pada 2019. Biaya pembangunannya diperkirakan mencapai US $ 85 juta atau setara Rp 1,1 triliun.

Fasilitas ini dapat melayani antara lima dan tujuh kapal selam, beberapa di antaranya dapat mencapai kedalaman 4.500 meter di bawah air. Kapal-kapal itu dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kapal asing yang melakukan operasi di Laut Cina Selatan.

Baca: Cina Hadang 3 Kapal Perang Australia di Laut Cina Selatan

Pekan lalu, Komandan Pasukan Armada Amerika Serikat, Laksamana Philip Davidson mengungkapkan tentang rencana Cina membangun pangkalan untuk kapal selamnya kepada Kongres untuk membahas pencalonannya untuk menjadi kepala Pasifik.

Advertising
Advertising

“Orang Cina berinvestasi dalam berbagai platform, termasuk kapal selam dengan senjata yang semakin canggih, kendaraan bawah laut tidak berawak dan sensor baru. Mereka juga mengembangkan teknologi lain untuk mendominasi kekuatan bawah laut,” kata Davidson, seperti dilansir Sputnik News pada 21 April 2018.

Baca: Cina Diam-diam Bangun Persenjataan di Laut Cina Selatan

Laporan terkait pengkalan kapal selam Cina itu adalah yang terbaru dari beberapa proyek militer bawah laut Beijing di Laur Cina Selatan.

Pada Januari lalu, Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengungkapkan sensor akustik bawah air telah ditempatkan secara strategis untuk melacak kapal selam Amerika Serikat ataupun sekutunya. Cina dalam beberapa tahun terakhir terus mengembangkan kemampuan angkatan lautnya, terutama setelah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan yang diperebutkan oleh beberapa negara.

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

13 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

18 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

19 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

23 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya