Iran Sakiti Amerika Serikat, Jika Kesepakatan Nuklir Batal
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Jumat, 20 April 2018 21:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Iran memperingatkan Amerika Serikat pada Kamis, 19 April 2018, jika negeri itu benar-benar membatalkan kesepakatan nuklir yang telah dicapai pada 2015 lalu.
"Kami akan memberikan respon yang sangat tidak menyenangkan bagi Amerika Serikat," bunyi laporan televisi pemerintah Iran sebagaimana dikutip Middle East Monitor, Jumat, 20 April 2018.
Baca: Rusia Harap Iran Tak Keluar dari Kesepakatan Nuklir 2015
"Iran memiliki beberapa opsi bila Amerika Serikat mangkir dari kesepakatan nuklir. Reaksi Teheran atas pembatalan kesepakatan oleh Amerika Serikat akan tidak mengenakkan," kata Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, setibanya di New York.
Iran dan enam negara superkuat Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Rusia dan Cina sepakat mengurangi program nuklir sehingga Teheran tidak menggunakan energi nuklir untuk pengembanan bom atom. Sebagai balasannya sanksi untuk Iran dicabut dan mulai berlaku pada Januari 2016.
Namun demikian, kesepakatan tersebut diingkari oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. "Trump menolak sanksi yang diberikan kepada Iran dicabut," tulis Middle East Monitor.
Baca: Obama dan Putin Puji Kesepakatan Baru Nuklir Iran
Iran menyatakan akan tetap berpegang teguh pada kesepakatan yang telah dicapai selama semua pihak menghormatinya. "Sebaliknya, Iran akan mencabik-cabik kesepakatan tersebut jika Washington ingkar."