Soal Ekonomi, Perkawinan Anak Suriah Meningkat di Kamp Pengungsi
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Kamis, 19 April 2018 15:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Data yang dikeluarkan Pengadilan Yordania menunjukkan perkawinan anak Suriah di kamp pengungsi Yordania meningkat dua kali lipat.
"Perang, kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi menjadi faktor paling besar meningkatnya perkawinan di bawah umur di Timur Tengah," tulis Middle East Monitor mengutip data dari pengadilan Yordania.
Baca: Lembaga Donor, Ribuan Pengungsi Suriah Dipaksa Pulang
Pada 2014, perkawinan seluruh pengungsi termasuk anak-anak mencapai 15 persen. Saat ini, jelas pengadilan Yordania, meningkat hingga 36 persen.
Perkawinan anak di bawah umur menjadi problem bagi gadis Suriah di kamp pengungsi Yordania, Libanon, Irak dan Turki. "Di sejumlah kamp pengungsi, 41 persen perkawinan melibatkan perempuan Suriah berusia di bawah 18 tahun."
Baca: Angelina Jolie Bawa Anak ke Kamp Pengungsi Suriah di Yordania
Bagi keluarga Suriah, menikahkan anak mereka adalah bagian dari pembagian tanggung jawab atas kondisi kehidupan mereka. Orang tua di Suriah takut atas keselamatan anak-anak mereka, terutama pada kasus meningkatnya kekerasan seks terhadap para gadis, sehinga perkawinan menjadi salah stu jalan keluar.