Pengungsi Rohingya Tiba di Myanmar, Rombongan Berikutnya Menyusul

Reporter

Yon Yoseph

Minggu, 15 April 2018 13:38 WIB

Keluarga Pertama Pengungsi Rohingya Tiba di Myanmar

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar menerima rombongan pertama dari 700 ribu pengungsi Rohingya di kamp permukiman pada Sabtu 14 April 2018, setelah mereka melarikan diri ke Bangladesh dari kebrutalan militer pada Agustus tahun lalu. Rombongan berikutnya diharapkan menyusul. Kabar tersebut disampaikan ABC News setelah mengutip kantor berita Associated Press.

Menurut sebuah pernyataan di situs Facebook Komite Informasi Myanmar, lima keluarga dikirim ke kamp permukiman Taipingolemy di Rakhine pada Sabtu pagi, waktu setempat. "Lima anggota keluarga muslim tiba pusat penerimaan Taungpyoletwea di negara bagian Rakhine pada Sabtu pagi," demikian pernyataan pemerintah Myanmar, seperti dilansir Reuters pada Ahad, 15 April 2018.

Baca: Pengungsi Rohingya Ragu Keselamatannya di Myanmar

Pengungsi Rohingya terlihat di kamp pengungsi Kutupalong di Maynar Guna, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 7 April 2018. Arif Hüdaverdi Yaman/Anadolu

Keluarga itu kemudian diperiksa oleh petugas imigrasi dan kesehatan, sebelum diberikan bantuan bahan malanan seperti beras, kelambu, selimut, pakaian dan peralatan dapur.

Advertising
Advertising

Pemerintah Myanmar juga memberikan Kartu Verifikasi Nasional atau NVC kepada mereka sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk mendaftarkan Rohingya sebelum diakui kewarganegaraannya. Namun Kartu tersebut ditolak secara luas oleh para pemimpin komunitas Rohingya karena dianggap tidak menjamin pengakuan sebagai penduduk Myanmar seutuhnya.Pengungsi Rohingya mengantre di kamp pengungsi Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh, 7 April 2018. Ribuan etnis Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar mencoba untuk hidup dalam kondisi sulit di permukiman darurat. Arif Hüdaverdi Yaman/Anadolu

Repatriasi pengungsi Myanmar dari Bangladesh berlangsung menyusul keprihatinan PBB dan lembaga kemanusiaan internasional atas kegagalan Myanmar menangani diskriminasi hukum, kemanusiaan serta masalah penganiayaan pada etnis minoritas Rohingya.

Setelah rombongan pertama tiba, pemerintah Myanmar belum memberikan informasi terkait kapan pengungsi Rohingya lainnya akan dipulangkan.

Baca: Bangladesh Putuskan Tunda Pemulangan Rohingya ke Myanmar

Myanmar dan Bangladesh menandatangani kesepakatan pada Januari 2018 untuk menyelesaikan repatriasi sukarela para pengungsi. Untuk menampung kepulangan pengungsi rohingya, Myanmar mendirikan dua pusat penerimaan sementara di dekat perbatasan di Rakhine. Hampir 700.000 pengungsi Rohingya melarikan diri dari Myanmar dan menetap di kamp pengungsi Bangladesh.

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

4 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

8 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya