Rusia Luncurkan Rudal Penghancur Satelit, Menyasar Amerika?

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Sabtu, 14 April 2018 13:59 WIB

Rudal nuklir tercanggih Rusia, hypersonic Sarmat ICBM yang diungkap pertama kali oleh Presiden Vladimir Putin di hadapan Dewan Federal Rusia, 1 Maret 2018 {Russia Today]

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia baru saja menyelesaikan uji coba rudal anti-satelit terbaru, yang mampu memusnahkan jaringan satelit navigasi, komunikasi, dan intelijen penting Amerika Serikat di orbit Bumi.

Uji coba rudal yang dinamakan Nudol itu dilakukan di Plesetsk Cosmodrome, yang terletak 800 kilometer sebelah utara ibukota Rusia, Moskow, pada 26
Maret 2018.

Baca: Trump Ancam Serang Rudal, Ini Tanggapan Putin dan 3 Tokoh Rusia

Advertising
Advertising

"Tes baru ini di pangkalan antariksa Plesetsk menegaskan karakteristik selama pra-peluncuran dan fase penerbangan awal," demikian bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilansir The Sun.

Peluncuran terbaru rudal, yang juga dikenal sebagai PL19, dan keenam sejak 2015 itu diklaim untuk pertama kalinya menunjukkan langkah besar perkembangan sistem pertahanan Rusia. Ini merupakan ke enam kalinya Rusia melakukan uji coba dari rudal itu.

Baca: Trump Peringatkan Rusia Bersiap Hadapi Serangan Rudal

Nudol, yang dijuluki 'Pembunuh Satelit', merupakan salah satu proyek rahasia persenjataan Rusia. Proyek itu terungkap melalui satu laporan intelijen pada 2015.

Laporan Badan Intelijen Pertahanan kepada Kongres pada Februari 2015 menyatakan: "Doktrin militer Rusia menekankan pertahanan ruang angkasa sebagai komponen vital pertahanan nasional."

"Para pemimpin Rusia secara terbuka menegaskan angkatan bersenjata Rusia memiliki senjata anti-satelit dan melakukan penelitian anti-satelit," demikian bunyi laporan tersebut seperti dilansir Daily Mail pada 13 April 2018.

Seperti dilansir media Diplomat, Direktur Intelijen Nasional AS, Dan Coats, menyusun laporan Ancaman Global 2018. Dia mengatakan,”Rusia dan Cina terus melanjutkan pembuatan senjata anti-satelit sebagai alat untuk mengurangi kemampuan militer AS dan sekutu.”

Rusia pada saat itu berkukuh rudal Nudol ditujukan untuk pertahanan dan menggambarkannya sebagai bagian dari sistem pertahanan rudal jarak jauh yang baru. Namun para ahli mengatakan rudal itu mampu menembus atmosfer Bumi dan menyerang benda-benda besar di luar angkas menggunakan energi kinetik.

Di akhir tahun itu pula Rusia kemudian dilaporkan berhasil melakukan uji coba perdana Nudol.

Ketika Rusia kembai menguji cobanya pada 2016, Letnan Jenderal Angkatan Udara David J. Buck, komandan Komando Komponen Fungsional Gabungan untuk Ruang Angkasa AS, mengatakan Rusia memandang ketergantungan AS pada ruang angkasa sebagai kerentanan yang bisa dieksploitasi.

Laporan uji coba ini muncul saat Rusia terus memodernisasi senjata strategis di bawah Presiden Vladimir Putin.

Baca: Vladimir Putin: Rudal Setan 2 Tak Bisa Dihancurkan Siapapun

Putin baru-baru ini mengumumkan keberhasilan peluncuran roket P-500 Bazalt baru, yang merupakan sebuah senjata supersonik turbo-jet dan mampu terbang dengan kecepatan lebih dari 1.800 mil atau sekitar Rp2900 kilometer per jam.

Uji coba Rusia itu dapat terlihat dalam video yang menunjukkan roket P-500 Bazalt ditembakkan dari kapal penjelajah rudal Marshal Ustinov.

Berita terkait

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

8 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

19 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

5 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya