Pemantau Senjata Kimia Bilang Ini Soal Racun di Inggris

Editor

Budi Riza

Jumat, 13 April 2018 11:33 WIB

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun, dalam kondisi kritis di rumah sakit saat ini.l [Rex Features]

TEMPO.CO, London – Lembaga pemantau senjata kimia global (OPCW) melansir temuannya bahwa senjata kimia yang mengenai bekas agen intelijen ganda Rusia, Kolonel Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Inggris merupakan jenis racun syaraf murni.

Temuan ini sama dengan temuan pemerintah Inggris meskipun lembaga pemantau ini tidak menyebut nama dan asal dari racun itu dalam laporan yang dipublikasikan.

Baca: Rusia Tuding Insiden Skripal Menguntungkan Inggris dan Amerika

Advertising
Advertising

“Hasil analisis laboratorium OPCW dari sampel lingkungan dan biomedis, yang dikumpulkan tim, mengkonfirmasi temuan dari Inggris terkait identitas dari racun kimia itu,” begitu dilansir OPCW dalam publikasinya di situs resmi organisasi yang berbasis di Haque, Belanda, itu, Kamis, 12 April 2018.

Baca: Eks Intel Ganda Rusia Skripal Ditawari Identitas Baru

OPCW melibatkan empat laboratorium dalam proses identifikasi racun syaraf ini, yang membuat Skripal dan putrinya ditemukan dalam kondisi kritis di Salisbury, Inggris bagian selatan.

Sebelumnya, seperti dilansir Reuters, pemerintah Inggris menyatakan racun itu bernama Novichok yang merupakan buatan era Uni Sovyet dan diduga digunakan oleh Rusia untuk menyerang bekas agen intel gandanya itu pada 4 Maret 2018. Ini sekitar dua pekan menjelang digelarnya pemilu Presiden Rusia 2018.

Pemerintah Rusia membantah tudingan itu dan meminta akses untuk mengecek sendiri racun yang dimaksud. Permintaan ini ditolak Inggris.

Soal hasil pengetesan oleh OPCW, pemerintah Rusia mengatakan itu hanyalah bagian dari upaya operasi intelijen Inggris untuk mendeskreditkan negaranya.

“Juru bicara Kemenlu Rusia, Mariz Zakharova, mengatakan Moskow tidak akan percaya begitu saja kesimpulan ini sebelum tim ahlinya dilibatkan secara langsung dalam investigasi,” begitu dilansir Reuters.

Soal ini, Menlu Inggris, Boris Johnson, mengatakan,”Tidak ada keraguan apa yang digunakan dan tidak ada alternatif siapa pelakunya – hanya Rusia yang memiliki cara, motif dan rekam jejak."

Kasus racun syaraf ini menimbulkan perang diplomatik terbesar pasca era Perang Dingin. Sekitar 150 diplomat Rusia diusir dari berbagai negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman dan Australia.

Rusia membalas pengusiran ini termasuk 60 diplomat Amerika dan 23 diplomat Inggris.

Saat ini, kondisi Skripal dan Yulia telah membaik dan putrinya itu sudah diperbolehkan meninggalkan rumah sakit di Inggris. Skripal tinggal di Inggris sejak 2010 sedangkan Yulia masih berkebangsaan Rusia dan kerap bolak balik ke Inggris untuk menengok ayahnya.

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

5 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

5 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

7 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

7 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya