Anggota DPR AS Cecar Zuckerberg Soal Data Pengguna Facebook Bocor
Reporter
Non Koresponden
Editor
Budi Riza
Kamis, 12 April 2018 14:45 WIB
TEMPO.CO, Washington -- Pendiri dan Chief Executive Officer Facebook, Mark Zuckerberg, mendapat pertanyaan menarik dari salah satu wakil rakyat DPR AS pada rapat dengar pendapat, Rabu, 11 April 2018.
Zuckerberg data ke DPR AS, seperti dilansir Reuters, setelah sehari sebelumnya menjalani sesi serupa di senat AS pasca terungkapnya skandal bocornya data pengguna Facebook ke konsultan Cambridge Analytica. Konsultan ini bekerja untuk memenangkan Donald Trump pada pilpres 2016 dengan kandidat Presiden pesaing Hillary Clinton.
Baca: 5 Poin Penting Kesaksian Zuckerberg di Depan Kongres Amerika
Wakil rakyat dari New Jersey, Frank Pallone, bertanya mengapa manajemen Facebook tidak mengatur agar semua pengaturan pengguna memiliki aturan koleksi data minimal.
Seperti dilansir media CNET, ini artinya, pengguna harus memilih sendiri aplikasi yang diizinkannya untuk menggunakan data pribadinya tidak seperti saat ini yang terkesan semua pengguna otomatis mengizinkan.
Baca: Zuckerberg Bakal Bersaksi di Kongres AS pada 11 April, Soal?
Ditanya soal ini, Zuckberberg menjawab,”Itu isu yang kompleks dan membutuhkan jawaban lebih dari satu kata.”
Mendengar ini, Pallone menukas,”Jawaban itu mengecewakan saya.”
Pertanyaan para anggota DPR AS memang lebih tajam dibandingkan pertanyaan pada sesi sehari sebelumnya dengan Komite Perdagangan dan Hukum Senat.
Saat di senat, Zuckberberg, harus menjelaskan terlebih dulu cara kerja Facebook dan cara mengaturnya.
Namun saat di DPR AS, Zuckerberg menghadapi pertanyaan yang jauh lebih fokus. Ini menunjukkan anggota DPR memahami pertanyaan yang diajukan.
Pertanyaan tajam lainnya datang dari wakil rakyat Anna Eshoo, yang bertanya apakah data akun Facebook Zuckerberg ikut bocor digunakan Cambridge Analytica? Yang dijawab iya.
Lalu ada Kathy Castor dari Florida yang menanyakan apakah Facebook mengikuti aktivitas pengguna saat mereka sedang membuka peramban untuk mengakses situs-situs lain.
Zuckerberg berjanji manajemen akan melakukan sejumlah perbaikan pasca terungkapkan skandal bocornya data ke Cambridge Analytica. “Kemarin kami tidak memiliki pandangan yang luas mengenai tanggung-jawab kami dan itu kesalahan. Itu kesalahan saya. Dan saya minta maaf,” kata Zuckerberg, yang mengucapkan kalimat serupa pada sesi di senat sehari sebelumnya.
“Saya memulai Facebook. Saya menjalankannya dan saya bertanggung-jawab atas apa yang terjadi,” kata Zuckerberg.