Suriah Tantang Pembuktian Penggunaan Senjata Kimia

Reporter

Yon Yoseph

Rabu, 11 April 2018 13:15 WIB

Anak-anak warga negara Suriah menerima perawatan medis setelah pasukan rezim Assad diduga melakukan serangan gas beracun ke kota Duma, Ghouta Timur di Damaskus, Suriah, 7 April 2018. Setidaknya 41 orang, termasuk anak-anak, diyakini tewas dalam serangan tersebut. Halil el-Abdullah/Anadolu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Suriah, Bashar al Assad menantang Barat untuk mengirim tim investigasi guna menyelidiki tudingan penggunaan senjata kimia pada serangan mematikan pada 8 April 2018 di Douma, Suriah. Tantangan itu dilontarkan Assad setelah presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan sekutu Baratnya menuding Assad berada di balik serangan itu.

Kementerian luar negeri Suriah pada Selasa, 10 April 2018 mengatakan pihaknya akan memfasiltasi Organisasi Pelarangan Senjata Kimia atau OPCW untuk mengunjungi lokasi serangan senjata kimia itu di Douma.

"Suriah ingin bekerjasama dengan OPCW untuk mengungkap kebenaran di balik tuduhan Barat untuk membenarkan niat agresif mereka," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Suriah, seperti dilansir News.com.au pada 10 April 2018.

Undangan Assad untuk mengirimkan tim investigasi ini, ditujukan untuk menantang Donald Trump, yang menggertak akan mengambil langkah cepat untuk menyeret pihak-pihak yang bertanggung jawab atas serangan senjata kimia itu.

Baca: Serangan Senjata Kimia di Douma Suriah, 70 Orang Tewas

Advertising
Advertising

Gambar yang diambil dari tayangan Ronahi TV, seorang wanita terbaring dengan mulut berbusa di sebuah RS, Suriah (13/4). Belum dipastikan jika ini disebabkan senjata kimia atau bukan. (AP Photo/Ronahi TV)

Baca: Serangan Senjata Kimia, Amerika dan Rusia Saling Tuding

Serangan senjata kimia di Douma, menewaskan setidaknya 60 orang dan lebih dari seribu orang lainnya luka-luka dalam serangan pekan lalu. Serangan itu diduga dilakukan oleh pasukan rezim Assad.

Menjawab tudingan itu, rezim Suriah dan Rusia membantah bahwa mereka menggunakan senjata kimia di Douma, kota terakhir yang dikuasai pemberontak di pinggiran Ghouta timur.

Bantahan itu kembali ditegaskan oleh Rusia dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada Senin, 9 Maret 2018. Perwakilan Tetap Rusia di PBB, Vassily Nebenzia membantah bahwa senjata kimia telah digunakan di Douma dan mengatakan pihak berwenang Suriah dan pasukan Rusia akan menyediakan fasilitas bagi para ahli dari OPCW untuk mengunjungi area penyerangan.

Dalam pertemuan itu, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, juga angkat bicara. Dia mengatakan Rusia harus bertanggung jawab atas tumpahnya darah anak-anak Suriah.

"Kita tidak boleh mengabaikan peran Rusia dan Iran dalam memungkinkan kekejaman rezim Assad," kata Haley.

Kendati Suriah dan Rusia menyangkal serangan senjata kimia pernah terjadi, namun Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman dan negara tetangga Turki mengatakan bahwa mereka sangat curiga bahwa serangan itu dilakukan oleh rezim tersebut.

Berita terkait

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

6 hari lalu

Pemimpin Tertinggi Iran untuk Pertama Kali Tanggapi Serangan ke Israel, Begini Katanya

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya bereaksi terhadap serangan negaranya terhadap Israel awal bulan ini

Baca Selengkapnya

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

9 hari lalu

Serangan Iran ke Israel oleh Islamic Revolutionary Guard Corps Iran atau IRGC, Ini Pasukan Garda Revolusi Iran

Konsulat Iran di Damaskus diserang Israel. Garda Revolusi Iran beri serangan balasan dengan tembakkan ratusan rudal ke Israel akhir pakan lalu.

Baca Selengkapnya

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

14 hari lalu

Terkait Ketegangan Israel-Iran, Negara-negara Ini Terbitkan Peringatan Perjalanan

Peringatan itu muncul saat Teheran menjanjikan pembalasan terhadap Israel atas serangan mematikan 1 April lalu terhadap konsulat Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

14 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

15 hari lalu

Gedung Putih Ancam Iran: Jangan Gunakan Serangan Konsulat untuk Serang Israel

Gedung Putih memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel ke konsulat Iran di Suriah sebagai pembenaran ntuk eskalasi regional

Baca Selengkapnya

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

15 hari lalu

Israel Waspadai Serangan Iran, Balas Kematian Jenderal Garda Revolusi

Israel mewaspadai serangan balasan dari Iran usai terbunuhnya dua jenderal dari Garda Revolusi.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

17 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Bunuh Jenderal Iran, Israel Siap Hadapi Serangan Balasan

19 hari lalu

Bunuh Jenderal Iran, Israel Siap Hadapi Serangan Balasan

Israel mengaku siap menghadapi serangan balasan dari Iran setelah terbunuhnya jenderal Garda Revolusi Iran di Suriah.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

20 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya