Malaysia Resmi Gelar Pemilu 9 Mei 2018

Reporter

Tempo.co

Selasa, 10 April 2018 14:54 WIB

Jari seorang pemilih ditandai dengan tinta sebelum ia memberikan suara dalam pemilu di Malaysia, Minggu (5/5). APo/Vincent Thian

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi pemilihan mengumumkan pemilu Malaysia resmi digelar pada 9 Mei 2018. Tanggal pemilu lebih awal diberlakukan untuk personil tentara, polisi, dan warga Malaysia yang tinggal di luar negeri, yakni 5 Mei.

Ketua Komisi Pemilihan Malaysia, Tan Srhi Mohd Hashim Abdullah melalui siaran langung di TV1 menjelaskan, pemilu akan diikuti sekitar 14,9 juta warga Malaysia yang memiliki hak suara, seperti dikutip dari The Star, 10 April 2018.

Baca: Satgas Antikorupsi Malaysia Pantau Pemilu 24 Jam

Dengan kepastian tanggal pemilu, maka menurut Komisi Pemilihan Malaysia masa kampanye akan berlangsung selama 11 hari. Malaysia tidak mengenal hari tenang sebelum hari pencoblosan.

"Periode kampanye telah ditetapkan 11 hari, dari Hari Nominasi hingga hari Kamis 8 Mei jam 11.59," kata Hashim di kepada wartawan di kantor Komisi Pemilihan, seperti dikutip dari Bernama.

Hashim menjelaskan, Komisi Pemilihan telah mempertimbangkan sejumlah faktor dalam memutuskan tanggal pemilu agar tidak bentrokan dengan event budaya maupun agama.

Baca: Luncurkan Manifesto Pemilu Malaysia, Slogan Najib Mirip Trump

Advertising
Advertising

Hari pemilu Malaysia dilakukan seminggu sebelum Ramadan yang diperkirakan terjadi pada 7 Mei.

Namun Sarawak memutuskan pemilu digelar tanggal 7 Mei 2018.

Pemilu ke 14 ini akan mengisi 222 kursi di parlemen nasional dan 587 kursi di parlemen negara bagian. Setelah itu seluruh anggota parlemen memilih perdana menteri untuk menjalankan pemerintahan.

Pelaksanaan pemilu melibatkan 259391 pekerja untuk 88.898 tempat pemungutan suara dan 28995 pemantau pemilu.

Baca: Pemilu Malaysia, Najib Razak Tebar Janji Manis ke Petani

Komisi Pemilihan juga sudah mengundang pengamat pemilu dari 14 negara untuk memantau pemilu Malaysia. Pengamat ini mewakili sejumlah organisasi seperti ASEAN, Persemakmuran, negara-negara Asia dan Eropa dan termasuk Pusat Studi Persemakmuran Malaysia berkantor di Cambridge, Inggris.

Pada 7 April lalu, Perdana Menteri Najib Razak telah membubarkan parlemen. Pembubaran parlemen mengakhiri keraguan tentang pemilu Malaysia jadi digelar dalam waktu dekat atau tidak.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

11 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

2 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

2 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya