Setelah Rusia, Amerika Sebut Jet Tempur Israel Serang Suriah?

Editor

Budi Riza

Senin, 9 April 2018 21:19 WIB

Militer Israel merilis foto udara markas T-4 pangkalan udara Suriah pasca penyerangan Februari 2018. IDF Spokesperson's Unit

TEMPO.CO, Wasington - Dua pejabat Amerika Serikat mengungkapkan serangan rudal terhadap pangkalan udara T-4 di Suriah dilakukan oleh jet tempur Israel.

Pernyataan dua pejabat ini, yang tidak dilansir namanya, menyusul pernyataan serupa dari kementerian Pertahanan Rusia beberapa jam sebelumnya, yang menuding jet tempur F-15 Israel melakukan pengeboman.

Baca: Rusia Tuding Jet Tempur Israel Mengebom Pangkalan Udara Suriah

Advertising
Advertising

“Israel memberitahukan rencana serangan ini di depan,” kata dua pejabat AS yang tidak diungkap namanya seperti dilansir NBC News, Senin, 9 April 2018 waktu setempat.

Baca: Amerika Serikat Bakal Bekukan Dana Bantuan ke

Suriah

Berita yang dilansir NBC News ini mendapat tanggapan dari media Israel. “Konfirmasi dari pejabat Amerika soal tindakan yang tidak pernah diakui secara resmi oleh Israel menunjukkan adanya hal yang tidak biasa antara hubungan kedua negara,” begitu dilansir Haaretz, Senin, 9 April 2018.

Serangan senjata kimia yang diduga terjadi di sebuah kota pemberontak di Suriah membuat puluhan orang meninggal.

Hal seperti ini sebelumnya kerap terjadi pada masa pemerintahan Presiden AS, Barack Obama, yang kemudian diprotes Israel.

Menurut penjelasan kementerian Pertahanan Rusia, serangan jet tempur F-15 Israel dilakukan dari wilayah udara Lebanon. Kedua jet itu menembakkan delapan rudal Tomahawk dengan lima rudal berhasil dicegat sistem pertahanan anti serangan udara Suriah.

Kepala The Syrian Observatory For Human Rights, Rami Abdurrahman, mengatakan serangan udara itu menewaskan 14 orang termasuk warga Iran. Sumber lain mengatakan ada 2-3 warga Iran yang tewas di lokasi.

Setelah tujuh tahun perang sipil Suriah, ibukota Damaskus, dari sisi politik dan keamanan relatif aman. Sumber: Muhammad Ramdhan/PWNI Kemenlu

Saat dimintai tanggapannya soal ini, juru bicara militer Israel belum berkomentar.

Sedangkan stasiun televisi Al-Manar milik grup Hizbullah, yang didukung Iran, menuding serangan rudal itu merupakan agresi Israel. Kelompok ini ikut bertempur di Suriah bersama pasukan pemerintah Suriah dan Iran.

Menurut Haaretz, militer Israel telah menyerang markas T-4 dekat Homs dua kali sebelumnya. Serangan itu menghancurkan pusat kontrol pesawat nirawak militer atau drone militer milik Iran. Serangan itu juga menghancurkan sistem komunikasinya.

Seperti ramai diberitakan sebelumnya, kantor berita pemerintah Suriah melansir adanya serangan rudal pada Ahad malam dan menuding militer Amerika Serikat sebagai pelakunya. Pejabat AS menanggapi dengan mengatakan mereka tidak sedang melakukan serangan udara di Suriah.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

6 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

8 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

13 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

14 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

14 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

15 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

15 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

15 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya