Staf di Rusia Berkurang, Gedung Putih Ingatkan Fans Bola Inggris

Reporter

Yon Yoseph

Editor

Budi Riza

Senin, 9 April 2018 16:09 WIB

Seorang bersorak didepan petugas kepolisian Prancis jelang pertandingan melawan Wales di Lille, Prancis, 15 Juni 2016. Suporter Inggris atau biasa disebut hooligan kembali membuat gaduh di jalanan kota Lille. REUTERS/Benoit Tessier

TEMPO.CO, Washington - Gedung Putih mengeluarkan peringatan kepada pendukung kesebelasan tim nasional Inggris untuk berpikir dua kali sebelum melakukan perjalanan menonton Piala Dunia 2018 di Rusia.

Pejabat tinggi Washington mengatakan Kedubes Inggris dan AS di Moskow kini mengalami pengurangan staf diplomat. Ini menyusul pengusiran terkait insiden racun eks anggota intelijen gandal Rusia di London.

Baca: Putri Eks Agen Mata-mata Rusia Pulih Setelah Diracun di Inggris

Dengan minimnya jumlah staf yang tinggal di Rusia, menurut pejabat Gedung Putih, maka fans sepak bola yang membutuhkan bantuan konsuler ketika mengalami masalah saat menyaksikan perhelatan akbar Piala Dunia 2018 bakal mendapat dukungan yang berkurang.

Advertising
Advertising

Zabivaka, maskot Piala Dunia FIFA 2018. Vexels.com

Baca: Kutuk Aksi Spionase Rusia di Inggris, Islandia Boikot Piala Dunia

"Kami tidak akan memiliki kemampuan yang sama seperti dulu untuk melindungi warga negara kami. Kami tidak menginginkan insiden besar terjadi tetapi ini perlu diwaspadai" kata pejabat itu, seperti dilansir Telegraph pada 8 April 2018.

Inggris lolos babak kualifikasi dan bisa mengikuti laga Piala Dunia 2018 ini. Sementara, timnas AS tidak lolos.

Pemain timnas Italia Lorenzo Insigne menendang bola dari titik pinalti saat bertanding melawan timnas Inggris dalam pertandingan uji coba menjelang Piala Dunia di Wembley Stadium, London, Inggris, 27 Maret 2018. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Seperti dilansir Reuters, hubungan Rusia dan negara-negara Barat mengalami ketegangan. Ini karena Inggris dan AS, masing-masing, mengusir 23 dan 60 staf Kedubes Rusia dari negaranya. Langkah ini dibalas Rusia dengan mengusir jumlah diplomat yang sama.

Insiden perang diplomatik ini terjadi pasca penyerangan dengan racun terhadap Kolonel Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris selatan pada awal Maret 2018. Saat ini, kondisi Skripal dan Yulia telah membaik setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Inggris.

Pejabat tadi menambahkan jika ada fans yang mengalami kesulitan saat di Rusia, maka pihaknya tidak menjamin adanya sarana yang memadai termasuk untuk menangani masalah seperti kecelakaan ataupun sakit.

Peringatan itu datang 2 bulan sebelum Piala Dunia 2018 Rusia dimulai. Sekitar 10.000 penggemar Inggris, yang dikenal sebagai Hooligan, diyakini akan hadir di Rusia untuk mendukung tim kebanggaannya.

Penggemar Inggris telah membeli total 28.000 tiket untuk semua pertandingan Piala Dunia di Rusia.

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

11 menit lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

28 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

2 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

10 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

21 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya