Sempat Terjadi Kebuntuan, Eks Presiden Brasil Lula Menyerah

Editor

Budi Riza

Minggu, 8 April 2018 10:48 WIB

Mantan presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva meninggalkan markas serikat pekerja logam di Sao Paulo dan menyerahkan diri ke polisi untuk menjalani hukuman 12 tahun penjara, 7 April 2018. REUTERS/Leonardo Benassatto

TEMPO.CO, Jakarta - Bekas Presiden Brasil, Luiz Inacio 'Lula' da Silva, 72 tahun, menyerahkan dirinya ke polisi setempat pada Sabtu, 7 April 2018, setelah sempat terjadi kebuntuan selama sehari.

Lula, yang divonis bersalah karena menerima suap, mulai menjalani masa tahanan 12 tahun, yang bisa membuat rencananya maju sebagai kandidat Presiden pada Oktober 2018 terhambat.

Baca: Panglima Mencuit, Eks Presiden Brasil Lula Kalah Kasasi di MA

Advertising
Advertising

“Saya akan taat pada hukum. Saya tidak berada di atas hukum. Jika saya tidak percaya pada hukum, saya tidak akan mendirikan partai politik dan malah memulai revolusi,” kata Lula, yang disambut teriakan masa pendukungnya, Sabtu, 7 April 2018 waktu setempat.

Jenderal Eduardo Villas Boas, yang merupakan panglima militer Brasil, Folha.uol.com.br

Seperti diberitakan, Lula mendapat vonis hukuman penjara 12 tahun karena terbukti menerima uang suap dari perusahaan kontraktor yang mendapat proyek pemerintah. Suap itu berupa apartemen di sebuah tepi pantai.

Vonis dari Mahkamah Agung Brasil ini keluar sehari setelah panglima militer Brasil, Jenderal Eduardo Villas Boas, mencuit soal penolakannya terhadap impunitas. Ini dinilai sebagai sinyal agar pengadilan memvonis Lula bersalah. Sebagian kalangan mengkritik tindakan Boas, yang dianggap mencampuri proses persidangan.

Baca: Korupsi, Mantan Presiden Brazil Dihukum 12 Tahun

Jaksa penuntut umum Brazil menyebut Lula telah menerima apartemen senilai US$657.734 atau sekitar Rp9 miliar dalam sebuah skema penipuan guna membantu mengamankan kontrak-kontrak Petrobras, sebuah perusahaan minyak BUMN dengan perusahaan konstruksi OAS.

Tim pengacara Lula da Silva mengatakan kliennya menyangkal tuduhan-tuduhan itu dan tidak ada bukti material. Tim pengacara pun menyebut kliennya telah menjalani sebuah persidangan yang tidak adil.

Luiz Inacio Lula da Silva . (AP/Eraldo Peres

Menurut New York Times, kasus yang dialami Lula ini perkembangan yang luar biasa dari karir seorang anak petani, yang berhasil melawan diktator militer di Brazil. Lula lalu membentuk serikat pekerja dan mengembangkan partai kiri yang sempat memerintah Brasil selama 13 tahun.

Lula, yang merupakan Presiden pertama dari kalangan pekerja, sempat melakukan orasi bersemangat soal kasusnya itu. Dia berpidato di luar kantor Partai Pekerja di kantor serikat pekerja di Sao Paulo, Brasil.

“Saya satu-satunya orang yang dituntut soal apartemen, yang bukan milik saya,” kata Lula.

Lula juga menghadapi enam kasus serupa, yang masih berproses. Keputusan Mahkamah Agung Brasil itu membuat Lula, yang merupakan kandidat terdepan untuk pemilu Presiden Brasil pada Oktober 2018, harus menjalani masa tahanan.

Kasus Lula ini masih bisa memasuki pengadilan tinggi pemilu jika Lula mengajukan diri sebagai kandidat Presiden. “Orang-orang yang mengutuk saya tanpa bukti tahu saya tidak bersalah dan saya telah memerintah Brasil dengan jujur,” kata dia.

Berita terkait

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

16 jam lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

2 hari lalu

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

Madonna sukses menggelar konser penutup dari The Celebration Tour di Pantai Copacabana, Brasil, secara gratis dan terbuka untuk umum.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

3 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

4 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

31 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

42 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

47 hari lalu

Robinho Ditangkap Polisi untuk Jalani Hukuman 9 Tahun Penjara di Brasil karena Kasus Pemerkosaan di Italia

Mantan pemain Manchester City dan Real Madrid, Robinho ditangkap polisi untuk menjalani hukuman 9 tahun di negaranya, Brasil, pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

3 Maret 2024

Setelah Bertemu Para Menkeu, Sri Mulyani Berkunjung ke Pasar dan Museum di Brasil

Menteri Keuangan Sri Mulyani menghabiskan sisa waktunya di So Paulo Brasil dengan mengunjungi museum dan pasar. Begini cerita perjalanannya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

2 Maret 2024

Sri Mulyani Bertemu Sekjen OECD, Bahas Akselerasi Keanggotaan Penuh Indonesia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Bertemu dengan Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann di So Paulo, Brasil.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

2 Maret 2024

Sri Mulyani Hadiri G20 FMCBG di Brasil, Duduk Bersama Bahas Pemulihan Ekonomi Global

Sri Mulyani Indrawati terbang ke Brasil untuk menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG). Mereka membahas isu-isu yang berkaitan dengan pemulihan ekonomi global

Baca Selengkapnya