Kemenlu Belum Terbitkan Imbauan Keamanan WNI di Pemilu Malaysia

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 7 April 2018 06:14 WIB

Seorang turis mengambil foto pohon Natal di depan Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, 13 Desember 2017. Mal perbelanjaan di negara yang didominasi Muslim telah dihiasi dengan pohon Natal dan tokoh Sinterklas untuk menarik pembeli akhir tahun. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Indonesia belum akan menerbitkan imbauan atau seruan keamanan kepada WNI di Malaysia, menyusul pesta demokrasi yang sedang berlangsung di negara itu. Suasana politik di Malaysia sekarang mulai menghangat menyusul rencana pemilu pada Mei 2018.

“Sejauh ini kami belum melihat adanya ancaman keamanan terhadap WNI di Malaysia,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, Kamis, 5 April 2018, saat tanya soal perlindungan WNI di Malaysia jelang pemilu negara itu.

Data kaleidoskop 2017 Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri menyebut ada sekitar 1.317.013 WNI di Malaysia, dimana dari jumlah tersebut sebanyak 5.700 adalah mahasiswa Indonesia. Malaysia telah menjadi negara dengan jumlah WNI terbanyak.

Baca: Pemilu Malaysia, Najib Razak Tebar Janji Manis ke Petani

PM Malaysia Najib Razak (tengah) saat HUT Malaysia. AP

Advertising
Advertising

Baca: Parlemen Dibubarkan, Persaingan Pemilu Malaysia Resmi Dimulai

Perdana Meneri Malaysia Najib Razak mengumumkan pembubaran parlemen pada Jumat, 6 April 2018. Pengumuman ini secara resmi menandai pula dimulainya masa pemilu Malaysia.

Dikutip dari CNN.com, dalam pemilu 2018, Najib menghadapi pemimpin oposisi, Mahathir Mohamad, yang merupakan mantan perdana menteri Malaysia selama 22 tahun sebelum pensiun pada 2003. Namun Mahathir memutuskan untuk kembali maju sebagai orang nomor satu Malaysia.

Mahathir, 92 tahun, telah membuat suasana pra-pemilu Malaysia penuh kejutan dengan kembali ke garda depan politik. Dia bergabung dengan musuh bebuyutannya, yakni mantan perdana menteri Anwar Ibrahim, yang pernah dipenjara karena korupsi dan sodomi.

Pemilu Malaysia akan diselenggarakan dalam tempo 60 hari setelah parlemen dibubarkan. Komisi Pemilihan Umum nanti akan memutuskan tanggal pemilihan kandidat-kandidat anggota parlemen, lama masa kampanye dan tanggal pasti diselenggarakannya pemilu. Sebelum parlemen dibubarkan Najib pada Jumat, 6 April 2018, koalisi Barisan Nasional menguasai 131 kursi dari total 222 kursi parlemen.

Berita terkait

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

17 jam lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

18 jam lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

1 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

1 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

2 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

2 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

3 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya