Israel Membela Diri Atas Serangan di Perbatasan Gaza Palestina

Reporter

Tempo.co

Minggu, 1 April 2018 17:42 WIB

Benjamin Netanyahu. AP/Bernat Armangue

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Avidgor Liberman, bersikap membela diri atas serangan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap demonstran Palestina. Israel akan bertindak tegas dan secara meyakinkan melindungi kedaulatan dan keamanan masyarakat Israel.

“Penghormatan saya untuk tentara Israel, yang menjaga perbatasan Israel dan membiarkan masyarakat Israel merayakan Paskah dalam damai,” kata Netanyahu seperti dikutip dari www.middleeastmonitor.com, Minggu, 1 April 2018.

Sementara itu Menhan Liberman mengkritisi permintaan investigasi atas serangan mematikan yang dilakukan aparat keamanan Israel kepada warga Palestina yang melakukan aksi protes di perbatasan Gaza-Israel. Menurut Liberman, permintaan penyidikan itu tidak masuk akal.

“Saya tidak mengerti kumpulan suara yang menginginkan sebuah komisi penyidikan. Mereka itu (aparat keamanan) kebingungan dan berfikir kelompok Hamas mengkoordinir aksi itu kemarin. Kami harusnya mengirimkan bunga pada mereka ,” kata Liberman melalui akun media sosialnya.

Dia menambahkan warga Palestina yang melakukan aksi jalan adalah anggota Hamas sehingga yang dilakukan aparat keamanan Israel adalah mencegah aktivis-aktivis yang terkait dengan sayap militer Hamas.

Advertising
Advertising

Baca: Bunuh 17 Warga Palestina, PM Netanyahu Puji Serdadu Israel

Unjuk rasa damai dan aksi duduk digelar pada Jumat lalu di sepanjang perbatasan Gaza-Israel yang dijadwalkan berlangsung enam minggu.

Baca: Indonesia Mengecam Serangan Israel di Perbatasan Gaza

Pada bagian lain, dikutip dari situs www.dw.com PBB mendesak sebuah penyelidikan yang independen dan transparan atas kematian lebih dari 12 warga Palestina pada Jumat, 30 Maret 2018. Pada hari itu merupakan hari pertama dilakukannya aksi turun ke jalan ke arah pagar perbatasan Gaza – Israel. Rencananya, aksi ini akan berlangsung sampai 6 pekan ke depan.

“Kami menyerukan kepada seluruh pihak agar menahan diri dari setiap tindakan yang bisa mengerah pada kerusakan lebih jauh,” kata Sekjen PBB, General Antonio Guterres, Sabtu, 31 Maret 2018.

Atas peristiwa ini, Dewan Keamanan PBB telah diminta oleh Kuwait untuk menggelar sebuah pertemuan darurat

Aksi turun ke jalan yang dimulai pada Jumat, 30 Maret 2018, dilakukan untuk memperingati Hari Tanah, yakni hari ketika ratusan ribu lebih warga Palestina terusir akibat perang. Namun aksi tersebut dengan cepat berubah menjadi pertumpahan darah saat warga Palestina dan militer Israel terlibat bentrok di sepanjang pagar perbatasan. Dilaporkan 17 orang tewas dan puluhan luka-luka.

Berita terkait

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

4 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

9 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

10 jam lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

12 jam lalu

Retno Marsudi Singgung Isu Palestina di KTT OKI

Retno Marsudi mengingatkan seluruh negara anggota OKI berutang kemerdekaan kepada rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

13 jam lalu

Pembicaraan Damai Hamas dan Israel Dimulai Lagi

Hamas tak berharap banyak pada pembicaraan damai kali ini karena Israel masih bersikukuh pada sikapnya yang tak mau mengakhiri perang Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

15 jam lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

16 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

18 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

1 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya