TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji pasukan keamanan Israel setelah serdadu bersenjata itu membunuh 17 warga Palestina di Jalur Gaza, Sabtu, 31 Maret 2018.
"Aksi brutal pasukan Israel menggunakan peluru tajam menghadapi warga Palestina mendapatkan kecaman sejumlah negara," tulis Al Jazeera, Ahad, 1 April 2018.
Baca: Hari Tanah, Israel Bunuh Sedikitnya 5 Warga Palestina
Jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan tentara Israel pada Jumat kemarin mencapai 15 orang, menurut Ashraf al-Kudra, Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu 31 Maret 2018.
Dalam sebuah pernyataan Sabtu, Netanyahu mengucapkan terima kasih kepada pasukannya yang mengawal perbatasan negara. "Tentara kita telah melaksanakan tugas sangat baik," katanya.
Sejumlah negara dan kelompok hak asasi manusia mengecam penembakan terhadap pengunjuk rasa Palestina sepanjang garis perbatasan Gaza oleh tentara Israel pada Jumat, 30 Maret 2018.Serangan oleh tentara Israel kepada warga Palestina yang sedang berdemo di perbatasan Gaza dan Israel, Sabtu, 31 Maret 2018. Sumber:CNN
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 1.500 orang cedera ketika pasukan Israel menggunakan peluru tajam menghalau pengunjuk rasa. Serdadu negeri Yahudi itu juga menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk menekan demontrasi kembali dari area pagar perbatasan.
Baca: Israel Ancam Bunuh Pemimpin Hamas, Jika Unjuk Rasa
Sementara itu, Al Jazeera dalam laporannya menyebutkan, unjuk rasa berlanjut pada Sabtu, 31 Maret 2018. Lebih dari 49 demonstran luka setelah mereka dihalai paksa oleh tentara Israel. "Tentara Israel harus bertanggung jawab atas insiden Sabtu yang menyebabkan kematian warga Palestina," kata Adalah, kelompok hak asasi manusia Palestina melalui akun Twitter.