Rusia Vs Amerika, 60 Diplomat AS Diusir dari Moskow

Editor

Budi Riza

Jumat, 30 Maret 2018 08:00 WIB

Presiden Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11 November 2017. REUTERS/Jorge Silva

TEMPO.CO, Moskow - Pemerintah Rusia memanggil Duta Besar Amerika Serikat di Moskow, John Huntsman, dan menginformasikan pengusiran 60 diplomat AS dari negara itu pada Kamis, 29 Maret 2018.

Langkah diplomatik ini sebagai balasan atas pengusiran diplomat Rusia dari AS pada pekan lalu pasca insiden penyerangan bekas intelijen ganda Rusia Kolonel Sergei Skripal di Inggris pada awal Maret 2018.

Baca: Amerika Serikat Usir 60 Diplomat Rusia

Advertising
Advertising

Rusia memberi tenggat waktu bagi para diplomat AS hingga 5 Apri 2018 untuk meninggalkan negara itu.

“Duta besar AS untuk Rusia telah dipanggil ke kantor kementerian dan deputi saya, Sergei Ryabkov, sedang menjelaskan kepadanya langkah balasan (tit for tat) terhadap AS,” kata Sergey Lavrov, Menteri Luar Negeri Rusia, kepada pers, Kamis, 29 Maret 2018 waktu setempat seperti dilansir kantor berita TASS.

Baca: Amerika Vs Rusia: Ryabkov Siapkan Sanksi Balasan

Lavrov mengatakan jumlah diplomat AS yang diusir sama dengan jumlah diplomat Rusia, yang juga telah diusir dari AS.

“Perwakilan AS harus segera keluar dari gedung kantor konsulat jenderal di St. Petersburg paling lambat 31 Maret 2018,” begitu pernyataan kemenlu Rusia.

Rusia menutup kantor konsulat AS di St. Petersburg seperti penutupan kantor konsulatnya di Seattle oleh pemerintah AS.

Mengenai ini, Gedung Putih mengeluarkan pernyataan singkat seperti dilansir Reuters, Jumat, 30 Maret 2018. “Respon Rusia sudah diantisipasi dan AS akan menanganinya.”

Langkah resiprokal Rusia ini dianggap mencontoh secara persis tindakan yang dilakukan pemerintah Barat. “Ini menunjukkan Rusia tidak berupaya meningkatkan ketegangan kedua belah pihak,” begitu dilansir Reuters.

Secara terpisah, media LA Times memberitakan pengusiran para diplomat ini, yang dua diantaranya merupakan staf, sebagai pukulan balik Rusia. Kondisi ini mengingatkan pada era Perang Dingin saat blok Barat dan Uni Sovyet, yang telah bubar, saling mengusir diplomat masing-masing karena berbagai insiden dan perbedaan ideologi politik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Heather Nauert menyalahkan Rusia atas tindakan balasannya ini. “Ini jelas menunjukkan Rusia tidak tertarik melakukan dialog mengenai isu yang penting bagi kedua negara,” kata Nauert. “Rusia semakin mengisolasi dirinya pasca penyerangan senjata kimia di Inggris.”

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

20 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

2 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

3 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

4 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

5 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

5 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

5 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya