Filipina Klaim Aktivis HAM Bagian dari Kartel Narkoba, Kok Bisa?

Selasa, 27 Maret 2018 14:59 WIB

Seorang pria, yang istrinya ditangkap saat operasi anti-narkoba dan ditemukan tewas sehari kemudian, tidur di kasur di samping keponakannya di luar gubuknya di Navotas, Metro Manila, Filipina, 6 Desember 2017. Gubuk-gubuk kumuh di kawasan yang lebih dikenal sebagai Market 3 ini menjadi saksi bisu perang berdarah terhadap narkoba yang diluncurkan Duterte sejak Juni 2016 lalu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Filipina menuding pegiat HAM Filipina dan internasional merupakan bagaian dari pengedar narkoba di negara itu.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, 26 Maret 2018, juru bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque, mengatakan hubungan antara aktivis dan pengedar narkoba mungkin menjadi salah satu alasan mengapa kritik terhadap kampanye melawan obat-obatan terlarang tetap ada.

“Serangan melawan perang Presiden terhadap narkoba semakin ganas dan tidak henti-hentinya. Kami, oleh karena itu, tidak mengabaikan kemungkinan bahwa beberapa kelompok hak asasi manusia telah menjadi alat dari pengedar narkoba untuk menghalangi langkah yang dibuat oleh pemerintah,” katanya.

Menanggapi klaim itu, Human Rights Watch (HRW) mengatakan tuduhan itu adalah "taktik intimidasi" pemerintah terhadap aktivis pembela hak-hak dasar manusia itu.

"Tuduhan ini lebih dari sekedar penghinaan serampangan yang ditujukan untuk merusak integritas aktivis hak asasi manusia Filipina," kata Wakil Direktur HRW untuk Asia, Phelim Kine, seperti dilansir Asia Correspondent pada 27 Maret 2018.

Advertising
Advertising

Roque juga kembali menegaskan klaimnya tersebut pada Selasa, 27 Maret 2018 dan mendesak HRW untuk tidak membesar-besarkan dan mempolitisasi masalah ini untuk mendapatkan perhatian publik. Namun dia tidak memberikan bukti apapun untuk mendukung klaimnya bahwa kelompok-kelompok hak asasi manusia telah digunakan oleh para raja narkoba.

Operasi pemberangusan perdagangan narkoba yang dipimpin Presiden Rodrigo Duterte telah banyak dikritik oleh kelompok-kelompok HAM. Ribuan orang yang sebagian besar warga miskin terbunuh, baik oleh polisi atau geng bersenjata.

Kelompok pembela HAM lokal, Karapatan juga mengutarakan pernyataan serupa dengan mengatakan bahwa pemerintah Duterte terus menciptakan kebohongan dalam upaya untuk membubarkan LSM dan membenarkan pembunuhan di luar hukum, penyiksaan dan penangkapan ilegal aktivis HAM dan para pembangkang politik.

"Malacanang menempatkan kesalahan pada organisasi HAM atas kegagalan administrasi Duterte untuk membatasi masalah narkoba ilegal dan menuduh mereka mencoreng reputasi negara itu," demikian pernyataan Karapatan yang diunggah ke Facebook.

Kelompok HAM ini juga menuduh pemerintah menggodok skenario yang dapat membenarkan pembunuhan aktivis dengan cara yang sama seperti orang yang dicurigai sebagai pecandu narkoba.

Berita terkait

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

16 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

3 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

5 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

12 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

23 hari lalu

Warga Filipina Injak Patung Xi Jinping saat Unjuk Rasa Laut Cina Selatan

Pengunjuk rasa di Manila menginjak-injak patung Presiden Cina Xi Jinping saat protes menentang "agresi" Cina di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

27 hari lalu

Menjelajah Chocolate Hills, Perbukitan yang Bikin Tercengang di Filipina

Chocolate Hills merupakan bukit-bukit landari yang bergerombol di pulau Bohol, Filipina

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

27 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya