Ini Cara Staf Konsulat Prancis Selundupkan Senjata ke Tepi Barat

Selasa, 20 Maret 2018 14:20 WIB

Selundup senjata ke Palestina, staf konsulat Prancis di Yerusalem ditangkap pihak berwenang Israel

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang staf Kedutaan Prancis ditangkap pihak berwenang Israel setelah dituduh menyelundupkan belasan senjata dari Jalur Gaza yang dikelola Hamas ke Tepi Barat. Pria yang didakwa pada Senin, 19 Maret 2018 itu merupakan staf di konsulat Prancis di Yerusalem.

Badan keamanan domestik Israel (SHin Bet) pada hari Senin, 19 Maret 2018 mengatakan, staf tersebut menggunakan kendaraan diplomatik untuk menyelundupkan senjata antara Jalur Gaza dan Tepi Barat.

Baca: Uskup Capucci Penyelundup Senjata untuk Palestina Wafat

Shin Bet mengidentifikasi pria itu sebagai Romain Franck, 24 tahun, yang merupakan sopir di Konsulat Prancis di Yerusalem timur. Dia diyakini merupakan bagian dari lingkaran setan penyelundupan senjata Palestina yang menyelundupkan 70 pistol dan dua senapan serbu.

Dia dituduh menggunakan kendaraan diplomatiknya untuk menghindari pemeriksaan keamanan di perbatasan Erez. Dan, menggunakan kendaraan lain dengan menggunakan pelat diplomatik untuk keperluan pribadinya agar dengan mudah melewati pos pemeriksaan Kalandiya saat menyeberang dari Yerusalem ke Ramallah.

"Ini adalah insiden yang sangat serius dimana hak istimewa dan kekebalan yang diberikan kepada misi luar negeri di Israel secara sinis dieksploitasi untuk menyelundupkan puluhan senjata yang dapat digunakan dalam serangan teror," demikian pernyataan tersebut, seperti dilansir Jerusalem Post pada 19 Maret 2018.

Baca: Israel Cegat Kapal Palestina, Dicurigai Selundupkan Senjata

Advertising
Advertising

Franck didakwa melakukan impor, perdagangan, pengangkutan dan pemilikan senjata ilegal, serta penipuan untuk mendapatkan keuntungan. Dia dan komplotannya dituduh melakukan penyelundupan melalui penyeberangan Erez di perbatasan Israel-Gaza pada lima kesempatan yang berbeda.

Menurut penyelidikan Shin Bet, Franck menerima senjata dari penduduk Palestina di Jalur Gaza yang dipekerjakan di Pusat Kebudayaan Prancis. Dia kemudian memindahkan senjata-senjata itu ke sebuah kelompok di Tepi Barat yang menjualnya ke pedagang senjata.

Investigasi tersebut dengan jelas menunjukkan bahwa Franck bertindak demi imbalan dan tanpa sepengetahuan atasannya.

Investigasi tersebut juga menemukan bahwa beberapa orang Palestina yang ditangkap sehubungan dengan kasus tersebut juga terlibat dalam penyelundupan uang dari Gaza ke Tepi Barat.

Kedutaan Besar Prancis di Israel mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Shin Bet dalam melakukan penangkapan anggota stafnya.

"Kami menangani kasus ini dengan sangat serius ... dan kami bekerja sangat erat dengan pihak berwenang Israel dalam masalah ini," kata juru bicara kedutaan.

Selain Franck, penduduk Yerusalem timur yang bekerja sebagai penjaga keamanan di konsulat Prancis di Yerusalem, dan juga beberapa orang Palestina dari Jalur Gaza yang tinggal di Tepi Barat secara ilegal, ditangkap dan didakwa.

Secara keseluruhan ada 9 orang yang ditangkap. Franck dan lima orang lainnya didakwa pada Senin, 19 Maret 2018. Menurut surat dakwaan tersebut, Franck menerima US $ 700 atau Rp 9,5 juta untuk menyelundupkan senjata tersebut.

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

3 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

7 hari lalu

AS akan Jatuhkan Sanksi pada Batalion Israel atas Pelanggaran HAM, Netanyahu: Saya Lawan!

PM Israel Benjamin Netanyahu akan melawan sanksi apa pun yang menargetkan unit militer Israel atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Sejak Serangan 7 Oktober, 485 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas

7 hari lalu

Sejak Serangan 7 Oktober, 485 Warga Palestina di Tepi Barat Tewas

Setidaknya 485 warga Palestina tewas dan 4.900 luka-luka dalam serangan militer Israel dan pendudukan ilegal di Tepi Barat sejak serangan 7 Oktober

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

8 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

9 hari lalu

AS Beri Sanksi Teman Ben-Gvir dan Entitas yang Membiayai Pemukim Ekstremis

AS menjatuhkan sanksi terhadap sekutu Ben-Gvir dan dua entitas yang mengumpulkan dana untuk pria Israel yang dituduh melakukan kekerasan terhadap pemu

Baca Selengkapnya

Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

9 hari lalu

Serangan Militer Israel di Tepi Barat Tewaskan Lima Warga Palestina

Setidaknya lima warga Palestina, termasuk seorang remaja, tewas dalam serangan militer Israel di kota Tulkarem, Tepi Barat yang diduduki.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

13 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Palestina Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan bagi Pemukim Ilegal di Tepi Barat

14 hari lalu

Palestina Desak ICC Keluarkan Surat Penangkapan bagi Pemukim Ilegal di Tepi Barat

Palestina menyerukan komunitas internasional untuk melakukan intervensi memaksa Israel menghentikan semua aktivitas pemukiman ilegal

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

21 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

21 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya