Trump Memuji Pemberhentian Orang Nomor 2 FBI, Ada Apa?
Minggu, 18 Maret 2018 14:34 WIB
TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyambut baik pemecatan orang nomor dua di Biro Investigasi Federal (FBI), Andrew McCabe.
Jaksa Agung, Jeff Session, memberhentikan McCabe pada Jumat, 16 Maret 2018, setelah mendapat masukan dari inspektorat jenderal Kementerian Kehakiman bahwa McCabe membocorkan informasi ke media masa. McCabe juga dituding menyesatkan para penyelidik internal soal ini.
Baca: Cina Marah Trump Buka Hubungan Resmi dengan Taiwan
“Andrew McCabe dipecat, hari yang bagus bagi para karyawan lelaki dan perempuan di FBI – Hari yang bagus bagi Demokrasi. James Comey itu bosnya dan membuat McCabe seperti anak paduan suara. Dia tahu semua kebohongan dan korupsi yang terjadi di tingkat tertinggi FBI!” kata Trump lewat cuitan di akun Twitter @realdonaldtrump, Sabtu, 17 Maret 2018 waktu setempat.
Baca: Matt Damon Pindah ke Australia karena Protes Kebijakan Trump?
Trump memberhentikan Direktur FBI, Comey, pada 9 Mei 2017 setelah keduanya berbeda pendapat soal penyelidikan kasus surat elektronik yang melibatkan Hillary Clinton, yang menjadi rival Trump pada Pilpres AS 2016. Menurut Comey, Trump sempat memintanya untuk menghentikan kasus dugaan intervensi Rusia dalam pilpres 2016 itu namun ditolaknya.
Dalam penjelasannya, Sessions mengatakan,”FBI berharap semua karyawan untuk menggunakan standar tertinggi kejujuran, integritas dan akuntabilitas.”
Soal pemberhentiannya ini, McCabe, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Direktur FBI dan telah mengundurkan diri menjelang masa pensiunnya yang berlaku pada 18 Maret 2018 ini, mengatakan dia diberhentikan karena menjadi target politik.
“Dia mendukung pernyataan bekas Direktur FBI James Comey bahwa Trump mencoba menekan Comey agar menghentikan penyelidikan soal intervensi Rusia itu,” begitu dilansir Reuters. Baik Comey dan McCabe mencatat secara detil interaksi mereka dengan Trump. Catatan ini bisa menjadi bahan investigasi bagi penasehat khusus Robert Mueller, yang sedang menyelidiki dugaan kolusi antara tim kampanye Trump dengan Moskow.
Soal ini, lewat cuitan di Twitter, Trump mengatakan,”Penyelidikan Mueller seharusnya tidak dimulai karena tidak ada kolusi dan tidak ada kejahatan.”
Lewat akun Twitter @Comey, James Comey menyahuti Trump. ”Pak Presiden, rakyat Amerika segera mendengar cerita saya. Dan mereka bisa menilai sendiri siapa yang terhormat dan tidak.”