Cina Sebut UU Amerika Soal Taiwan Sebuah Kesalahan, kenapa?

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 18 Maret 2018 07:38 WIB

Foto satelit yang dirilis Asian Maritime Transparency Initiative, pada 23 Februari 2016, memperlihatkan Tiongkok kemungkinan sedang membangun instalasi radar di pulau-pulau di kepulauan Spartly di Laut Cina Selatan. Kepulauan Spratly menjadi sengketa antara Tiongkok, Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia, dan Brunai. REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/DigitalGlobe

TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina meminta pemerintah Amerika Serikat untuk memperbaiki keputusannya menyetujui undang-undang yang mengizinkan pejabat AS bertemu dengan pejabat Taiwan.

Pernyataan ini merupakan bentuk protes atas persetujuan UU itu, yang ditanda-tangani Presiden Donald Trump pada Sabtu, 17 Maret 2018 waktu setempat.

Baca: Cina Marah Trump Buka Hubungan Resmi dengan Taiwan

Advertising
Advertising

“Kami mendesak AS untuk memperbaiki kesalahannya, menghentikan kerja sama kunjungan resmi antara pejabat AS dan Taiwan dan menangani isu Taiwan secara semestinya dan hati-hati untuk menghindari kerusakan hubungan Sino-AS dan perdamaian serta stabilitas di kawasan Selat Taiwan,” begitu pernyataan Kementerian Luar Negeri Cina seperti dilansir Sabtu, 17 Maret 2018.

Baca: Cina ingin Menggeser Amerika? Ini Kata Menlu Wang Yi

Tiga kapal LPD-071 Armada Laut Cina Selatan. Tiongkok menempatkan tiga kapal pertama pada Armada Laut Selatan dan tiga lagi akan ditempatkan pada Armada Laut Timur. Satu LPD untuk Armada Laut Timur telah selesai pada Januari 2105 dan sedang uji pelayaran, dua lagi akan dibangun. Laporan intelejen US Navy menyebutkan bahwa Tiongkok membangun kapal multimisi yang mampu merespon dengan cepat suatu krisis, baik di laut selatan atau pun timur Tiongkok. taiwanpower.ning.com

Selama ini, Cina menerapkan kebijakan satu Cina. Negara itu juga menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi yang memberontak terhadap pemerintahan di Beijing.

Sebelumnya, Kedubes Cina di Washington juga telah mengajukan protes keras soal UU itu.

Pemerintah Taiwan menyambut baik UU AS itu dan berharap ini bisa meningkatkan hubungan yang lebih dalam dengan Washington. “AS merupakan sekutu paling penting Taiwan dan berterima kasih untuk dukungan yang kokoh,” begitu pernyataan kantor kepresidenan Taiwan seperti dilansir media Reuters.

Ketegangan Cina dan AS meningkat belakangan ini setelah Trump meminta Cina mengurangi defisit neraca perdagangan kedua negara yang mencapai sekitar US$350 miliar atau sekitar Rp4,800 triliun per tahun. Trump meminta angka ini dikurangi US$100 miliar atau sekitar Rp1,400 triliun.

Namun Cina menolak permintaan ini dengan mengatakan akan melindungi kepentingan ekonominya.

Ketegangan ini ditambah ekspansi militer Cina di Laut Cina Selatan dengan membangun instalasi militer yang dipersenjatai di sejumlah pulau-pulau yang diklaimnya.

Pada saat yang sama, hubungan Cina dengan Taiwan juga memburuk sejak terpilihnya Presiden Tsai Ing-wen, yang mendukung kemerdekaan Taiwan dari Partai Progresif Demokratis pada 2016.

Cina mencurigai Tsai berupaya mendorong kemerdekaan Taiwan secara resmi, yang berarti melewati garis merah yang dibuat Cina secara sepihak. Tsai sendiri mengatakan ingin mempertahankan status quo keadaan saat ini dan menjamin perdamaian dengan Cina.

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

9 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

1 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

1 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

1 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

1 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya